GadgetSquad.ID – Begitu populernya Xiaomi, sampai-sampai setiap produk baru yang dirilis pabrikan asal Cina itu, dapat julukan hp gaib. Hp gaib sendiri julukan yang ditujukan kepada produk baru, tapi sulit didapatkan pelanggan baik secara online maupun offline.
Ada yang bilang hp gaib terjadi karena tingginya permintaan. Anggapan tersebut masuk akal. Tapi pertanyaannya apakah hp tersebut laris di beli konsumen perorangan atau justru ludes di beli pedagang untuk kemudian dijual lagi? Jawabannya kedua-dua bisa terjadi.
Nah berbicara, hp gaib khususnya produk Xiaomi yang ludes diborong pedagang, ada cerita menarik nih guys.
Ternyata pedagang yang ingin memborong Xiami sangat terkoordinasi. Bahkan mereka rela merekrut warga lokal, untuk sekedar mengantre jika ada Xiaomi mengelar diskon khusus, baik secara offline maupun online.
Seperti yang diinfokan Beny, dirinya memiliki tim khusus, setiap kali ada flash sale di toko online. “Saat ini tim saya ada 10 orang. Setiap orang minimal punya 3-4 akun di setiap toko online,” tuturnya.
“Tugas mereka memborong setiap kali ada flash sales di toko online. Saya bayar pakai komisi. Setiap hp yang berhasil dibeli, saya hargai 40-50 ribu. Biasanya yang diincar Xiaomi. Bisa dibilang profesi kami, sebagai trader,” ungkapnya.
Lain halnya dengan Rina, wanita paruh baya ini ternyata berprofesi, sebagai koordinator konsumen jika ada diskon di toko online.
“Saya tugasnya cari warga sekitar, untuk antri beli hp, jika sedang ada diskon khusus di toko off line. Saya kasih mereka upah 30 ribu, untuk bantu saya antri beli hp diskon,” jelasnya.
“Untuk satu bulan ini, saya mondar-mandir di Gandaria City dan Pondok Indah Mall, karena sedang ada diskon Xiaomi 5A, disalah satu gerai off line,” ucap Rina.
“Sebelumya saya juga sempat nge-pos di Bekasi. Nanti hp-nya saya setor ke bos, biasanya yang jadi incaran produk Xiaomi, karena peminatnya banyak. Bos saya salah satu pedagang besar di Cempaka Mas,” tukas Rina memberi sedikit bocoran.
Sekedar info, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, nara sumber di atas sengaja disamarkan.