FujiFilm resmi meluncurkan kamera instan hybrid premium di Indonesia yakni, Instax Wide Evo. Kamera ini hadir menawarkan format film WIDE dengan ukuran dua kali lebih besar yang memungkinkan penggunanya bisa untuk melihat dan memilih foto yang akan dicetak melalui layar LCD.

Masato Yamamoto, Presiden Direktur FUJIFILM Indonesia, menyatakan bahwa mereka sangat senang dapat menghadirkan instax WIDE Evo di Indonesia. Mereka berharap kamera ini dapat memberikan kebebasan bagi pengguna untuk berkreasi dan berekspresi tanpa batas, serta menciptakan mahakarya dari setiap momen yang diabadikan.

Secara desain, Instax Wide Evo memiliki tampilan yang sangat retro. Mulai dari tutup lensa mirip seperti kamera analog, serta tuas tombol shutter dan tombol print yang unik. Kesan pertama kami ketika menggenggam kamera instan premium milik FujiFilm ini menggunakan material yang sangat solid. 

Instax Wide Evo dibekali dengan lensa 15,67 mm yang merupakan lensa terlebar yang pernah ada pada kamera Instax hingga saat ini. Dengan lensa ini, memungkinkan pengguna bisa mengambil foto wide-angle untuk menangkap gambar yang lebih luas dalam satu frame. Menariknya, Instax juga menyediakan tombol khusus untuk menonaktifkan mode wide-angle jika dirasa tidak perlukan.

Pada bagian layar, Instax Wide Evo memiliki area layar seluas 3,5 inci menggunakan jenis panel LCD. Walaupun tidak memiliki viewfinder, namun ukuran layar yang ditawarkan cukup untuk leluasa untuk melihat komposisi foto. Pada bagian depan bodi kamera terdapat cermin berukuran kecil yang berfungsi untuk melihat dan mempermudah penggunanya dalam pengambilan foto selfie.

Tidak hanya tampilannya saja yang bernuansa retro, Instax Wide Evo juga hadir dilengkapi dengan sepuluh efek lensa dan sepuluh efek film. Beberapa pilihan efek yang ditawarkan seperti “Magenta” dan “Monochrome” untuk lensa serta efek “Light Leak” dan “Color Gradient” untuk film. Dengan mengkombinasikan kedua efek, para pengguna dapat menghasilkan hingga 100 efek foto untuk hasil gambar yang semakin maksimal.

Lebih lanjut, untuk pertama kalinya dari seri instax, efek lensa turut disematkan dengan fitur “Degree Control”. Dengan fitur ini, pengguna dapat menyesuaikan intensitas cahaya maupun efek gradasi warna hingga 100 tingkatan–menghasilkan ekspresi dan ketajaman foto yang sesuai dengan keinginan.

Keberadaan fitur “Film Style” juga dapat dimanfaatkan untuk menambah frame pada foto sehingga hasil cetakan instax semakin estetik. Fitur “Wide Angle Mode” juga memungkinkan pengambilan foto yang lebih dinamis dan jangkauan kamera yang semakin diperluas. 

Dengan kombinasi “100 Shooting Effects”, “Degree Control”, “Film Style”, dan “Wide Angle Mode”, para pengguna dapat menghasilkan lebih dari 100.000 ekspresi foto–menciptakan mahakarya dari setiap tangkapan gambar. Bodi kamera yang didesain dengan kombinasi warna hitam dan sentuhan bahan metalik memberikan kesan yang premium.

Pengguna dapat merasakan sensasi mencetak film instax format WIDE dengan penggunaan yang sederhana–menyerupai kamera analog. Selain itu, pengguna juga dapat memilih efek hanya dengan menekan dial dan memutar secara manual ‘Print crank’ untuk mencetak foto. 

Selain itu, bersamaan dengan peluncuran WIDE Evo, Fujifilm juga memperkenalkan format film WIDE edisi ‘BRUSHED METALLICS’ dan aplikasi pendukung dengan fitur ‘Discover Feed’. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk melihat dan terinspirasi oleh karya pengguna lain, serta menggunakan kembali kombinasi efek favorit mereka.

Harga & Ketersediaan

Instax WIDE Evo tersedia di toko resmi FUJIFILM dan marketplace dengan harga spesial peluncuran Rp5.999.000 selama bulan Februari 2025. FUJIFILM juga mengadakan aktivasi “berTemu instax” di TitikTemu SCBD Jakarta hingga 6 Maret 2025, di mana pengguna dapat mencoba langsung kamera ini.