GadgetSquad.ID – Banyak cara maupun strategi yang dilakukan untuk meningkatkan literasi digital. Salah satunya seperti yang dilakukan XL Axiata.
Dalam upaya meningkatkan literasi digital, terutama di kalangan perempuan, XL Axita mengembangkan sebuah aplikasi yang diberi label “Sisternet”.
Layanan Sisternet sebenarnya pertama kali digagas oleh XL Axiata pada tahun 2015, tapi masih dalam bentuk website. Versi aplikasi Sisternet diluncurkan agar perempuan Indonesia bisa mengakses layanannya hanya dengan bermodalkan smartphone.
Dalam mengembangkan Aplikasi Sisternet sendiri, pihak XL mendapat dukungan penuh dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA).
Presiden Direktur dan CEO XL Axiata Dian Siswarini mengatakan saat ini ada kesenjangan literasi digital antara perempuan dan laki-laki. Pasalnya pengguna internet perempuan masih lebih sedikit dibanding laki-laki.
“Lumayan besar gap-nya, dan itu kalau kita bandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura kita termasuk gap-nya yang lebih besar,” tutur Dian
“Pemakai internet di kalangan perempuan itu masih di bawah laki-laki, perbedaannya bisa sampai 40%,” imbuhnya.
Lebih lanjut Dian menuturkan aplikasi Sisternet berisi berbagai video, artikel dan fitur-fitur yang bisa dimanfaatkan kaum perempuan untuk pengembangan diri. Konten-konten ini juga dikembangkan dengan mitra dari pemerintah seperti Kementerian PPPA.
“Konten di Sisternet ini bisa dipertanggungjawabkan karena konten yang ada dibuat bersama dengan Kementerian PPPA dan kami juga bekerjasama dengan beberapa kementerian yang lain seperti Kominfo,” jelas Dian.
Terkait adanya pandemi Covid-19, XL Axiata dan Sisternet pun sudah memiliki konten-konten untuk membantu perempuan tetap produktif di tengah wabah Corina, misalnya dengan memulai bisnis online. Ada juga konten yang berisi tips untuk menghindari hoax yang ramai bermunculan di tengah pandemi.
Aplikasi Sisternet bisa diunduh secara gratis di Google Play Store dan Apple App Store. Semua kontennya dapat diakses tanpa dipungut biaya