GadgetSquad.ID – Sudah jadi rahasia umum koneksi internet di Indonesia bukan menjadi yang tercepat. Tak hanya itu, akses internet berkualitas juga belum bisa dinikmati hingga kepelosok. Tapi kehadiran Satelit Satria-1, diharapkan bisa mengatasi masalah tersebut.

Di luncurkan 19 Juni 2023 lalu, satelit tersebut sejatinya akan menempati slot orbit 146 derajat Bujur Timur yang berada di atas wilayah Papua.

Project Manager Satria-1 PT Pasifik Satelit Nusantara, Nia Asmady, mengungkapkan bahwa saat ini Satria-1 sedang berada di slot orbit 50 derajat.

“Nanti setelah sampai, diuji dulu. Pengujiannya sejak November. Diharapkan akhir Desember atau awal Januari 2024 sudah beroperasi. Jadi, masih on track,” ujar Nia.

Jika sudah berada diorbitnya, apa manfaat utama dari Satelit Satria-1?

Semua rasa penasaran tersebut, terjawab dalam diskusi bertajuk “Bagaimana Satria-1 Memacu Ekonomi Digital Indonesia,” yang digelar Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) dan Forum Wartawan Teknologi (Forwat).

Satu yang pasti hadirnya Satelit Satria-1, akan dimanfaatkan untuk menyediakan akses internet di daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T).

Berkaca dari pemanfaatan di atas, artinya membuka peluangan mempercepat proses digitalisasi, termasuk sektor ekonomi bagi pelaku bisnis di daerah tertinggal.

Pada kesempatan yang sama, Prof. DR. Henri Subiakto, Guru Besar FISIP Universitas Airlangga, Surabaya mengungkapkan, hadirnya Satria 1 ini diharapkan dapat menjadi penggerak perekonomian digital di Indonesia yang memiliki potensi yang sangat tinggi di tahun-tahun mendatang.

“Ketika, jutaan manusia terkoneksi secara teknologi (technologically interconnected), mereka juga terkoneksi secara sosial, politik dan ekonomi.   Sehingga terhubungnya masyarakat Indonesia oleh jaringan internet pasti akan memberikan dampak secara ekonomi juga,” jelasnya.

Lebih jauh, satelit Satria-1 ini ditujukan untuk memberikan akses internet, terutama keperluan pendidikan, kesehatan, layanan publik, TNI, Polri, dan masyarakat di 3T.

Nantinya di sektor pendidikan satelit ini bisa mendukung layanan internet cepat dari sekolah tingkat SD hingga Pesantren.

Kemudian di sektor kesehatan, Satria-1 melayani 3.700 titik Puskesmas, Rumah Sakit, dan layanan kesehatan lainnya.

Selanjutnya di sektor Polhukam, fasilitas internet cepat dari Satria-1 ini membantu TNI dan POLRI di 3.900 titik dalam memenuhi kebutuhan administrasi pertahanan dan keamanan.

Sedangkan pada sektor pemerintah daerah, internet cepat bisa mendukung 47.900 titik kantor desa/kelurahan dan kecamatan di Indonesia.

Sebagai info tambahan, Satria-1 merupakan satelit pertama Indonesia yang menggunakan teknologi Very High Throughput Satellite (VHTS) dan frekuensi Ka- band.

Satria-1 jadi satelit dengan transmisi terbesar di Asia. Satelit itu mampu memberikan kapasitas transmisi sebesar 150 Gpbs dengan jangkauan lebih luas selama 15 tahun ke depan