GadgetSquad.ID – Aktivitas belanja online memang lagi tren banget di Indonesia, apalagi dimasa pandemi seperti sekarang ini. Rasanya “jempol” tidak bisa berhenti untuk mengklik tombol keranjang, acap kali membuat aplikasi belanja online.
Tingginya minat masyarakat mengunjungi dan berbelanja daring tersebut mendorong peningkatan nilai transaksi e-commerce sepanjang semester I-2021 yakni sebesar 63,4 persen menjadi Rp186,7 triliun.
Bahkan, Bank Indonesia (BI) memperkirakan hingga akhir tahun 2021 transaksi e-commerce dapat meningkat 48,4 persen sepanjang tahun 2021 menjadi Rp395 triliun.
Gubernur BI, Perry Warjiyo, belum lama ini mengatakan, peningkatan transaksi ini banyak dilakukan oleh pedagang ritel yang juga merupakan UMKM.
Berbicara belanja online, siapa sih yang saat ini menjadi platfrom e-commerce paling populer di Indonesia? Jika kamu menjawab Tokopedia, artinya dirimu tidak salah.
Yup, menurut Data Similarweb periode Januari-Juni 2021, Tokopedia merupakan platform e-commerce yang paling banyak dikunjungi masyarakat di Indonesia. Setiap bulannya, Tokopedia dikunjungi 132,8 juta kali.
Bagaimana dengan platform yang lain. Menurut data yang sama Shopee, Bukalapak, Lazada dan Blibli, masing-masing secara berurutan menempati peringkat 2 hingga 5.
Similarweb mencatat bahwa Shopee mengantongi kunjungan bulanan 116 juta kali. Sementara itu Bukalapak 28,9 juta kali dikunjungi, Lazada mencapai 25,69 juta kali, dan Blibli dengan 17,98 juta kunjungan pada periode yang sama.
Berkaitan dengan MUV periode April-Juni 2021, peringkat 1-5 ditempati oleh Tokopedia dengan 42,98 juta MUV, Shopee 34,95 juta MUV, Bukalapak 10,91 juta MUV, Lazada 9,938 juta MUV, dan Blibli dengan 9,001 juta MUV.
Adapun traffic share April-Juni 2021, peringkat 1-5 ditempati juga ditempati oleh Tokopedia sebesar 27,68 persen, Shopee 22,86 persen, Bukalapak 5,28 persen, Lazada 5,01 persen dan Blibli 3,47 persen
Peningkatan transaksi e-commerce tersebut menjadi cerminan bahwa digitalisasi UMKM sangat penting, apalagi mengingat ekonomi dan keuangan digital di tengah COVID-19 tumbuh sangat cepat.
Selain itu, ia menjelaskan mayoritas e-commerce saat ini sudah banyak yang memakai uang elektronik dalam transaksi pembayarannya.
Adapun untuk transaksi uang elektronik pada paruh pertama tahun ini berhasil tumbuh 41 persen mencapai Rp132 triliun, sehingga keseluruhan tahun diperkirakan mencapai Rp278 triliun.