GadgetSquad.ID – UMKM banyak dipercaya bakal menjadi salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia. Sayang disatu sisi, kekurangan pengetahuan digital membuat UMKM di Tanah Air sulit bersaing, apalagi di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini.

Situasi tersebut sedikit banyak menjadi salah satu dasar Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia, mengelar program bagi pelaku UMKM di Tanah Air.

Yup, Kemkominfo kini resmi meluncurkan Program Pelatihan UMKM Digital untuk memperkuat dan memberdayakan pelaku UMKM di Tanah Air. Program itu ditujukan untuk memanfaatkan akses internet secara produktif guna percepatan transformasi digital nasional.

Dalam tersebut, diinisiasi BLU Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Kominfo, bersama Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA).  Program itu diutamakan untuk wilayah tertinggal, terluar, dan terdepan (3T) dan Daerah Pariwisata Super Prioritas (DPSP).

Menteri Kominfo Johnny G. Plate mengapresiasi sinergitas semua pihak yang mendukung program Pelatihan UMKM Digital.

“Saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah bersinergi demi terselenggaranya program ini. Perluasan dan pendalaman Program Pelatihan UMKM Digital merupakan wujud dari komitmen pemerintah untuk memajukan, memperkuat, serta memberdayakan UMKM/UMi di tanah air,” jelasnya.

Sementara iti, Ketua Umum idEA, Bima Laga menyatakan, pelatihan yang akan berlangsung hingga Desember 2020 itu ditaretkan akan menjangkau lebih dari 6 ribu pelaku UMKM agar bisa mengembangkan usaha menggunakan teknologi digital.  “Program Pelatihan UMKM Digital yang dikemas komprehensif dengan fokus pada pelaku UMKM yang menjual produknya secara online ke pasar lokal,” ujarnya.

Konsep pelatihan ini disusun secara komprehensif mengakomodasi kebutuhan UMKM dalam bertransformasi digital. Mulai edukasi pengembangan bisnis dan keahlihan digital; edukasi tentang pentingnya kehadiran merek secara digital, edukasi dan fasilitasi UMKM untuk mengenal dan memanfaatkan e-commerce, baik e-commerce lokal maupun e-commerce nasional.

“Ada edukasi dan fasilitasi UMKM untuk memahami dan memanfaatkan pemasaran digital (digital marketing), serta pengoperasian digital, melalui penggunaan berbagai aplikasi yang dapat meningkatkan produktivitas usaha agar usahanya dapat tumbuh lebih cepat dan makin efisien,” tuturnya.

“Dengan pelatihan ini, mereka dapat menjual produknya melalui e-commerce lokal. Cukup mengandalkan jaringan internet lokal, mereka dapat memperluas pasar lokal tanpa ada hambatan logistik antar kota atau antar propinsi,” tegasnya.

Sebagai info, mengutip hasil riset idEA, jumlah UMKM yang terbesar yang belum ter-digitalisasi adalah UMKM lokal, seperti para pedagang/toko eceran, toko grosir, pengusaha resto, kafe, pemilik warung, pengusaha rumahan, petani penghasil, peternak penghasil, nelayan pengepul, jasa servis/teknik, jasa lainnya dan bisnis lokal lainnya.

Sejak pertama diumumkan, Pelatihan Digital UMKM Indonesia mendapat sambutan yang sangat antusias dari seluruh UMKM di Indonesia. Total pendaftar mencapai lebih dari 6.500 UMKM. Program yang menyasar UMKM di seluruh Indonesia itu difokuskan untuk UMKM di luar Jawa.  Pelatihan ini menekankan perhatian sangat besar pada daerah 3T serta DPSP yakni Kawasan Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang