
Kehadiran vivo X300 Series akhirnya resmi diumumkan lewat acara peluncuran global yang berlangsung meriah di Shanghai (13/9/25). Sebagai jurnalis teknologi, kesempatan ini terasa istimewa karena vivo tidak hanya memberikan paparan spesifikasi dan inovasi terbaru, tetapi juga mengajak awak media dan tech reviewer untuk langsung menguji kemampuan kamera flagship terbarunya di Disneyland Shanghai Resort.
Varian tertinggi, vivo X300 Pro, menjadi perangkat utama yang kami bawa selama sesi uji coba. Smartphone ini membawa filosofi desain elegan dengan build premium dan sistem kamera generasi terbaru yang menggabungkan teknologi optik tingkat lanjut dengan kecerdasan buatan.
Dari semua modul kamera yang dimiliki, perhatian saya tertuju pada kemampuan telephoto dengan opsi 1x dan 30x zoom, mode snapshot untuk objek bergerak, serta kamera ultra-wide yang menyajikan perspektif berbeda dari mode standar. Berikut ulasan mendalam berdasarkan pengalaman penggunaan modul kamera vivo X300 Pro.
Spesifikasi Kamera vivo X300 Pro
Kamera belakang vivo X300 Pro terdiri dari tiga sensor yang sangat mumpuni. Kamera utama dengan resolusi 50 MP, f/1.6, 24mm (wide), 200 MP, f/2.7, 85mm (periscope telephoto), serta 0.56µm, multi-directional PDAF, OIS, 3.7x optical zoom serta Lensa ultrawide 50 MP, f/2.0, 15mm dengan luas pandang 119 derajat. Sedangkan untuk kamera depannya di bekali dengan resolusi tinggi 50 MP, f/2.0, (wide) untuk menangkap foto potret yang bisa diandalkan.
Uji Telephoto 1x vs 30x Zoom: Detail dan Atmosfer yang Berbeda
Disneyland Shanghai Resort adalah lokasi yang penuh warna, detail arsitektur menawan, dan momen spontan dari pengunjung yang antusias. Di sinilah kemampuan telephoto X300 Pro benar-benar teruji. Salah satu fitur unggulan pada vivo X300 Pro adalah sistem kamera telephoto, yang kali ini menawarkan inovasi pada level yang berbeda. Saat berada di area Main Street Disneyland Shanghai, kami berkesempatan untuk menguji kemampuan 1x dan 30x zoom secara langsung.

Mode 1x, yang merupakan focal length utama, memiliki kekuatan pada ketajaman dan bentukan warna yang sangat natural. Bangunan kastil, parade karakter, hingga ornamen detail di sekitar taman, semuanya terekam jelas dan hidup. Sensor besar X300 Pro memberikan depth dan dynamic range yang luas, menghasilkan foto landscape or portrait tanpa noise berlebihan bahkan pada lighting yang menantang.

Saat beralih ke mode 30x zoom, teknologi periskop telephoto dan algoritma pemrosesan canggih benar-benar diuji.Pada pengujian di Disney Shanghai Resort, saya mengambil gambar dari jarak jauh dimana terdapat beberapa pengunjung yang sedang selfie di sebuah jembatan kastil. Detail tekstur dinding jembatan tersebut masih terlihat sangat tajam walaupun di foto pada zoom 30x.
Namun, peralihan dari 1x ke 30x berjalan sangat mulus, framing tetap stabil berkat mode stabilisasi optik, sehingga pengalaman komposisi gambar terasa bebas dan fleksibel, pengguna dapat ‘mendekatkan’ objek yang sebelumnya tidak terjangkau tanpa perlu bergerak secara fisik. Fitur ini sangat ideal untuk liputan event besar, konser, atau wisata, di mana jarak fisik bisa menjadi keterbatasan utama.
Fitur Snapshot: Menangkap Momen Bergerak Sekejap
Lanjut, Uji snapshot kali ini mengambil angle yang berbeda, bukan parade atau karakter berjalan, melainkan wahana Tron di Disneyland Shanghai Resort yang terkenal ekstrem. Wahana ini membawa pengunjung menaiki motor ala film Tron, melaju sangat cepat layaknya roller coaster. Kondisi ini menjadi tantangan nyata untuk teknologi kamera smartphone, karena subjek bergerak secara dinamis dalam kecepatan tinggi dan pencahayaan area indoor cukup menantang.

Saat wahana Tron bergerak, motor-motor neon melesat di trek gelap dengan kilau lampu biru dan merah yang berpendar kontras. Menggunakan vivo X300 Pro pada mode snapshot, kamera ini langsung unjuk gigi, sistem tracking dan autofokus benar-benar sigap, mampu mengunci subjek dalam waktu milidetik. Dengan tracking stability yang diklaim meningkat lebih dari 200% dari generasi sebelumnya, hasil foto yang didapat benar-benar tajam, tanpa motion blur meski rider melaju kencang di belokan trek.

Shutter response yang ekstra cepat terbukti menjadi solusi untuk menangkap momen ekstrem pada wahana roller coaster, di mana biasanya smartphone lain kesulitan menjaga fokus saat objek berpindah posisi terlalu cepat. Mode snapshot juga bekerja dengan burst frame, beberapa gambar diambil sesaat secara simultan, sehingga memungkinkan pemilihan momen aksi terbaik, mulai dari rider pertama menunduk hingga sensasi mencapai kecepatan puncak dan ekspresi antusias para pengunjung. Disinilah mode snapshot milik X300 Pro menunjukkan keunggulannya dengan sangat baik.
Kamera utama berlensa Sony Lytia LYT-828 (1/1.28″, 50MP) dan sistem telephoto 200MP Samsung HPB pada ponsel ini mampu mempertahankan ketajaman detail seperti logo Tron di bodi motor, tekstur jaket, bahkan raut wajah dengan pencahayaan lampu neon sebagai challenge tersendiri. Ini menjadi nilai tambah yang sangat penting bagi kebutuhan foto jurnalistik, terutama untuk peliputan event atau aktivitas aksi berkecepatan tinggi.
Konsistensi Hasil di Kondisi Low Light

Selain kecepatan shutter dan tracking, optimasi software pada X300 Pro juga terlihat jelas ketika memotret Tron di area indoor. Dalam suasana remang, detail highlight dan shadow tetap terjaga berkat dynamic range tinggi dari sensor utama dan sistem AI motion management. Noise yang muncul akibat pergerakan cepat dan minim cahaya mampu ditekan efektif, sehingga setiap foto tetap layak pakai untuk publikasi, baik untuk media digital maupun sosial.
Perbandingan Wide Angle vs Kamera Auto (1x)
Modul ultra-wide X300 Pro menjadi salah satu favorit kami ketika memotret area luas seperti Main Street atau panorama kastil. Wide Angle memberikan sudut pandang dramatis, mampu menangkap seluruh area parade lengkap dengan kerumunan penonton tanpa perlu mundur jauh. Distorsi tepi terkendali berkat koreksi optik dan software processing. Sementara warna yang dihasilkan tetap konsisten dengan kamera utama, meski sedikit lebih gelap di sisi frame pada kondisi cahaya ekstrem.


Kamera Auto (1x) menghasilkan gambar dengan perspektif standar, ideal untuk komposisi subjek fokus di tengah frame tanpa terlalu banyak elemen tambahan. Detail di pusat frame lebih tinggi dibanding ultra-wide karena resolusi dan sensor utama yang lebih besar. Perbandingan keduanya menunjukkan bahwa ultra-wide memberi konteks lingkungan yang lebih kaya, sedangkan kamera 1x fokus pada subjek dengan detail optimal. Saat memotret parade, saya sering memulai dengan ultra-wide untuk menangkap keseluruhan nuansa acara, lalu kembali ke 1x untuk close-up pada aksi menarik.
Kesimpulan
Dari pengujian di Disneyland Shanghai Resort, vivo X300 Pro membuktikan dirinya sebagai kamera smartphone yang lengkap untuk skenario perjalanan dan event. Telephoto 30x memungkinkan menangkap detail yang biasanya mustahil dari jarak jauh, mode snapshot menjamin momen bergerak tertangkap tajam, dan ultra-wide menangkap lanskap atau keramaian secara dramatis.
Perpaduan optik presisi dan algoritma AI membuat hasil foto tidak sekadar tajam, tetapi juga memancarkan karakter setiap momen. vivo X300 Pro bukan sekadar flagship dari segi desain, tetapi juga benar-benar hadir untuk fotografer dan pengguna yang menginginkan fleksibilitas kreatif di genggaman.









