
Surya Kencana, Bogor adalah kawasan yang tak pernah sepi dari hiruk-pikuk dan aroma manis kue tradisional, menjadi latar sempurna untuk menguji kemampuan kamera terbaru vivo X300 Pro. Dengan membawa smartphone flagship ini jalan-jalan seharian, saya ingin melihat sejauh mana vivo mempertahankan reputasinya sebagai salah satu produsen ponsel dengan kemampuan fotografi paling serius di industri.
Sejak generasi sebelumnya, vivo telah memperkuat lini seri X dengan kolaborasi bersama Zeiss, dan di X300 Pro kemitraan ini kembali berlanjut. Fokusnya bukan hanya pada peningkatan sensor, tapi juga penyempurnaan karakter visual khas Zeiss yang makin terasa matang pada generasi ini.
Trio Lensa Serbaguna dengan Cita Rasa Profesional
vivo X300 Pro dibekali dengan konfigurasi kamera belakang yang impresif, mulai dari 50 MP (wide, f/1.6, OIS), 200 MP (periscope telephoto, 3.7x optical zoom, OIS) dan 50 MP (ultrawide, 119°). Sedangkan untuk kamera depan dibekali dengan lensa yang sama besar nya pad resolusi 50 MP, f/2.0, 20mm (wide).

Tak hanya urusan foto, untuk kebutuhan video vivo X300 Pro mampu merekam hingga 8K 30fps dan 4K 120fps dengan dukungan 10-bit LOG, fitur yang membuka ruang luas bagi pegiat color grading. Sedangkan buat kebutuhan Vlog bisa memaksimalkan pada resolusi 4K 60fps. Tidak ketinggalan, untuk kalian yang suka membuat video, di sini juga sudah tersedia fitur Portrait Video dengan kualitas video yang stabil, detail dan memberikan kesan visual yang lebih sinematik tentunya.
Vihara Dhanagun: Uji Konsistensi Warna dan Detail
Berhenti di Vihara Dhanagun, klenteng tertua di Bogor, saya langsung disambut dengan dominasi warna merah dan emas yang kaya kontras. Tantangan di area ini terletak pada pencahayaan kompleks serta atmosfer yang padat visual.
Hasil jepretan dari kamera utama X300 Pro menghadirkan warna merah yang kaya tanpa kehilangan detail di setiap tekstur. Dari kejauhan, saya mencoba untuk mengabadikan momen syahdu jemaat yang sedang berdoa di depan altar besar. Agar menambah kesan sinematik, gusaya mencoba memanfaatkan foreground dari kristal-kristal kecil aksesoris lampu gantung yang ada di Vihara ini untuk mendapatkan efek frame yang cantik.

Hasilnya, perpaduan warna merah khas klenteng yang rich dengan detail tajam di setiap sudutnya membuat foto ini memiliki vibe sinematik yang terasa hidup! Tidak hanya itu, lensa ultra wide-nya pun memiliki performa yang sama bagusnya dengan lensa utama, karena konsistensi warnanya tetap terjaga tanpa ada penurunan kualitas sedikit pun, plus detail di setiap sudut fotonya masih terlihat super tajam dan jelas!
Street Portrait di Surya Kencana: Momen Manusia dan Drama dalam Framing
Langkah kaki seketika berhenti di tengah riuhnya Jalan Surya Kencana, Bogor, surga visual di mana kepulan asap dari gerobak pedagang kaki lima bertemu dengan arsitektur bangunan yang ikonik. Sebagai orang yang hobi memotret menggunakan HP alias mobile photography enthusiast, rasanya berdosa jika tidak mengabadikan human interest sedalam ini. Jadi langsung saja kita gunakan mode portrait untuk menguji kamera vivo X300 Pro.
Sebagai informasi, untuk mode portrait nya sendiri tersedia lima opsi focal length mulai dari 24,35, 50, 85 hingga 135 mm. Dan ketika memotret street photography, saya sendiri gua lebih suka menggunakan dengan focal length 50mm hingga 135mm, selain memberikan perspektif yang sangat dekat tanpa terlihat terlalu mencolok. Hal ini juga berguna untuk mengcapture ekspresi wajah dan interaksi sosial yang spontan.

Menurut saya, efek bokeh yang dihasilkan pada foto nya sangat rapi dan bagus. Pada lensa portrait di hp ini bisa menciptakan efek dramatis khusus untuk foto portrait.

Humanistic Street Photography: Nostalgia Kamera Analog dalam Sentuhan Digital
Bagi anda yang memiliki jiwa street photography, vivo X300 Pro dibekali fitur Humanistic Street Photography Camera yang sangat pas untuk menangkap momen human interest.

Serunya, fitur ini memiliki UI kamera ala retro yang estetik, lengkap dengan berbagai pilihan preset warna kamera analog dengan vibe klasik,Preset Black & White‑nya bahkan terasa seperti diambil dari roll film profesional, dengan grain halus dan tone kontras yang berkarakter.
Eksplorasi Lensa Periskop 200 MP: Ketajaman Tanpa Kompromi
Beralih ke sektor perangkat keras, vivo X300 Pro tetap mempertahankan keunggulan pada kamera Periscope Telephoto dengan resolusi 200 MP. Lensa ini mengusung kemampuan optical zoom 3,7x, sebuah spesifikasi yang konsisten dengan generasi sebelumnya namun tetap menjadi standar tinggi di industri.


Dalam pengujian di lapangan, performa sensor 200 MP ini memberikan hasil yang sangat impresif. Berkat kerapatan piksel yang tinggi, detail objek terekam dengan tingkat ketajaman yang luar biasa. Salah satu keunggulan teknis dari resolusi sebesar ini adalah fleksibilitas dalam proses penyuntingan; pengguna dapat melakukan pemotongan gambar (cropping) secara signifikan tanpa harus mengorbankan kualitas atau kehilangan detail esensial.
Kapabilitas 100x Zoom: Menembus Batas Jarak Pandang
Membahas mengenai jangkauan maksimal, vivo X300 Pro dilengkapi dengan fitur pembesaran hingga 100x Zoom. Meski berada pada level pembesaran ekstrem, perangkat ini tetap mampu mempertahankan struktur gambar dengan tingkat kejelasan yang mumpuni.


Dalam uji coba praktis, kamera diarahkan pada papan nama sebuah toko yang terletak di ujung jalan dengan jarak yang cukup jauh dari posisi pemotret. Hasilnya cukup impresif; teks pada papan nama tersebut masih dapat teridentifikasi dan terbaca dengan jelas. Performa ini menunjukkan efektivitas pemrosesan citra berbasis kecerdasan buatan (AI) yang mampu meminimalisir distorsi pada rasio pembesaran tinggi.
Photography Kit vivo X300 Pro : Ergonomi Serupa Kamera Mirrorless
Selain performa sensor yang mumpuni, vivo X300 Pro menawarkan ekosistem pendukung yang meningkatkan fungsionalitasnya ke level profesional. Melalui Photography Kit hasil kolaborasi dengan PGYTech, perangkat ini tidak hanya mengalami transformasi estetika, tetapi juga memberikan pengalaman memotret yang lebih taktis dan presisi.
Aksesori ini terdiri dari Tele Extender, Mounting Lens, casing khusus, dan Imaging Grip Kit. Komponen Imaging Grip terhubung langsung melalui port USB-C, memberikan sensasi genggaman layaknya kamera mirrorless ringkas. Kehadiran tombol rana fisik (physical shutter) dan tuas dial zoom yang responsif membuat proses pengambilan gambar di kawasan padat seperti Surya Kencana terasa lebih stabil dan intuitif.
Tidak hanya soal ergonomi, grip ini juga berfungsi sebagai penyokong daya tambahan. Dengan kapasitas baterai 2.300 mAh, pengguna dapat melakukan sesi pemotretan (hunting) dalam durasi panjang tanpa perlu khawatir akan keterbatasan daya ponsel. Integrasi ini mengubah ponsel cerdas menjadi sistem kamera jalanan yang andal untuk penggunaan sepanjang hari.


Secara visual, pemasangan kit ini memberikan kesan tangguh dengan tonjolan lensa yang dominan. Namun, kekuatan utamanya terletak pada kemampuan optik tambahan. Saat Telephoto Extender diaktifkan, antarmuka kamera secara otomatis menyediakan empat opsi jarak fokus (focal length) ekstrem: 200mm, 400mm, 800mm, hingga 1.600mm.
Saat digunakan street photography, lensa panjang ini menawarkan keuntungan strategis. Pertama, perspektif jarak jauh yang memungkinkan fotografer menangkap interaksi sosial secara spontan tanpa mengganggu privasi subjek.
Kemudian detail Mikroskopis, mulai dari tekstur bangunan ruko tua, detail pada papan nama, hingga ekspresi halus wajah pedagang dapat terekam dengan tajam. Menariknya, meski menggunakan pembesaran tinggi, reproduksi warna tetap konsisten dan terlihat natural.

Secara keseluruhan, pemanfaatan seluruh spektrum focal length pada Telephoto Extender ini memperkaya dimensi penceritaan di lapangan. Fotografer memiliki fleksibilitas untuk mengambil foto suasana (wide/contextual shot) hingga foto fokus tajam (tight shot) yang menonjolkan emosi manusia di tengah keramaian. Hasilnya, setiap momen di Surya Kencana dapat terabadikan dengan lebih jelas, dramatis, dan bercerita.
Low Light: Performa Sensor dalam Tantangan Cahaya Kompleks
Saat matahari terbenam, kawasan Surya Kencana segera bersalin rupa. Area yang pada siang hari dikenal sebagai pusat perniagaan yang hiruk pikuk, berubah menjadi panggung permainan cahaya lampu kota yang dinamis. Fenomena visual ini menjadi medan uji coba yang ideal bagi kemampuan fotografi malam perangkat unggulan terbaru, vivo X300 Pro.


Memotret di malam hari di kawasan seperti Surya Kencana menghadirkan tantangan tersendiri, terutama terkait sumber cahaya yang tidak beraturan. Namun, vivo X300 Pro terbukti mampu mengelola flare dan menekan noise secara impresif.
Meskipun hanya mengandalkan pencahayaan minim dari lampu jalan, papan nama pertokoan, serta sorot lampu kendaraan, kualitas foto yang dihasilkan tetap jernih dan tajam. Algoritma pemrosesan gambar pada perangkat ini bekerja efektif meredam gangguan bintik (noise) tanpa menghilangkan detail tekstur objek.


Ketangguhan kamera ini semakin teruji saat menggunakan fitur pembesaran. Pada mode 10x zoom, hasil foto tetap terlihat solid dan minim distorsi akibat guncangan (blur). Hal ini membuktikan bahwa performa low-light pada lensa telefoto vivo X300 Pro berada di level yang sangat kompetitif.
Eksplorasi Kreatif dengan Fitur Long Exposure
Selain keunggulan pada mode otomatis, perangkat ini menawarkan fitur kreatif yang sangat relevan untuk fotografi jalanan, yakni mode Long Exposure. Dalam pengujian di lapangan, opsi skenario “Flow of Traffic” menjadi fitur yang paling menonjol.

Fitur ini memungkinkan pengguna menangkap jejak cahaya lampu kendaraan dengan cara yang sangat intuitif. Pertama, pengguna cukup menentukan durasi waktu paparan (exposure time). Kemudian menekan tombol rana (shutter) serta menjaga perangkat tetap stabil hingga proses pengambilan gambar selesai.
Catatan teknis, untuk mendapatkan hasil visual yang maksimal dan menjaga kestabilan gambar pada teknik long exposure, penggunaan tripod sangat disarankan guna meminimalisir getaran sekecil apa pun.
Kesimpulan
vivo X300 Pro menunjukkan ambisi serius vivo untuk mendominasi segmen fotografi mobile. Kombinasi sensor besar, kolaborasi Zeiss, serta dukungan aksesori profesional menjadikannya bukan sekadar smartphone dengan kamera bagus, tapi sebuah sistem fotografi kompak.
Bagi content creator dan fotografer jalanan yang haus eksplorasi visual, X300 Pro layak disebut sebagai “Best Camera Smartphone 2025”. Tidak hanya karena teknologinya, tapi karena bagaimana ia mampu mengubah cara kita bercerita lewat gambar.












