GadgetSquad.id – Verifikasi keamanan dua langkah, adalah sebuah sistem keamanan penting yang dirancang untuk melindungi akun online. Sistem keamanan  ini diadopsi oleh banyak situs web dan penerapan wajibnya oleh banyak organisasi.

Verifikasi keamanan dua langkah dianggap aman, karena mengharuskan pengguna untuk memverifikasi identitas mereka menggunakan bentuk otentikasi kedua, biasanya kata sandi satu kali (OTP) yang dikirim melalui pesan teks, email, atau aplikasi otentikasi.

Situs phishing yang meniru halaman masuk bank online.

Namun menurut Kaspersky, para penjahat siber kini telah mengembangkan cara untuk mengelabui pengguna agar mengungkap OTP ini, sehingga memungkinkan mereka melewati perlindungan verifikasi keamanan dua langkah.

Data Kaspersky menunjukkan dari tanggal 1 Maret hingga 31 Mei 2024, produk perusahaan mencegah 653.088 upaya mengunjungi situs yang dihasilkan oleh perangkat phishing yang menargetkan sektor perbankan, yang datanya sering digunakan dalam serangan dengan bot OTP. Pada periode yang sama, teknologi Kaspersky mendeteksi 4.721 halaman phishing yang dihasilkan oleh kit yang bertujuan untuk melewati otentikasi dua faktor secara real-time.

Baca Juga: Waspada Ada Celah Ganggu Keamanan Hape Xiaomi, Segera Lakukan Ini!!

“Rekayasa sosial bisa menjadi sangat rumit, terutama dengan penggunaan bot OTP yang dapat meniru panggilan nyata dari representatif layanan atau organisasi yang sah. Penting untuk tetap waspada dan mengikuti praktik keamanan terbaik. Melalui penelitian dan inovasi berkelanjutan, Kaspersky memberikan solusi keamanan mutakhir untuk menjaga kehidupan digital,” komentar Olga Svistunova, pakar keamanan di Kaspersky.

Bot OTP adalah alat yang digunakan oleh penipu untuk mencegat OTP melalui teknik rekayasa sosial. Penyerang biasanya berusaha mendapatkan kredensial login pengguna melalui phishing atau kebocoran data, kemudian login ke akun tersebut, sehingga memicu OTP untuk dikirimkan ke ponsel pengguna.

Setelah itu, bot OTP akan menelepon pengguna, berpura-pura menjadi perwakilan dari organisasi tepercaya, dan menggunakan dialog yang telah ditentukan sebelumnya untuk membujuk korban agar membagikan OTP tersebut. Terakhir, penyerang menerima OTP melalui bot dan menggunakannya untuk mendapatkan akses ke akun korban.

Para penipu online ini lebih memilih panggilan telepon daripada pesan karena panggilan meningkatkan kemungkinan korban merespons dengan cepat. Bot dapat meniru nada dan urgensi panggilan yang sah, sehingga membuatnya lebih meyakinkan.

Penipu mengelola bot OTP melalui panel online khusus atau platform pengiriman pesan seperti Telegram. Bot ini hadir dengan berbagai fitur dan paket berlangganan serta bisa disesuaikan untuk meniru organisasi yang berbeda, menggunakan berbagai bahasa, dan bahkan memilih antara suara laki-laki dan perempuan. Opsi lanjutan mencakup spoofing nomor telepon, yang membuat ID penelepon tampak seolah-olah berasal dari organisasi yang sah.

Sebelum menggunakan bot OTP, penipu harus mencuri kredensial korban. Mereka sering menggunakan situs web phishing yang terlihat seperti halaman login resmi bank, layanan email, atau akun online lainnya. Saat korban memasukkan nama pengguna dan kata sandinya, penipu menangkap informasi ini secara real-time.

Berikut rekomendasi Kaspersky untuk melindungi Anda dari penipuan canggih ini:

  • Hindari membuka tautan yang mencurigakan. Jika perlu masuk ke akun Anda, ketikkan alamat secara manual atau gunakan bookmark.
  • Pastikan alamat situs web benar dan tidak ada kesalahan ketik sebelum Anda memasukkan kredensial di sana. Gunakan Whois untuk memeriksa situs webnya: jika baru saja didaftarkan, kemungkinan besar ini adalah situs penipuan.
  • Jangan mengucapkan atau memasukkan kode satu kali saat Anda sedang menelepon. Pihak Bank dan perusahaan lain tidak pernah menggunakan metode ini untuk memverifikasi identitas klien mereka.
  • Gunakan solusi keamanan misalnya dari lini produk Kaspersky Next yang memberikan perlindungan real-time, visibilitas ancaman, investigasi dan kemampuan respons EDR dan XDR.
  • Ikut pelatihan keamanan siber tambahan serta rutin mendapatkan informasi terkini.