Tim esport dari 17 wilayah telah berjuang selama enam hari penuh untuk bisa mengharumkan negaranya dan membawa Predator Shield dalam Asia-Pacific Predator League 2020/21 Grand Final. Turnamen tahunan ini telah diliput oleh sejumlah saluran penyiaran, dan berhasil mengumpulkan lebih dari 15 juta view.

Spesial untuk tahun ini, selain perubahan format dari offline ke online, babak final dibagi menjadi empat sub-turnamen: dua untuk Dota 2 dan dua untuk PLAYERUNKNOWN’S BATTLEGROUNDS (PUBG). Empat tim pemenang dari masing-masing sub-turnamen berbagi hadiah sebesar USD240,000 (Rp3,5 miliar) serta menerima trofi Predator Shield yang didambakan.

Salah satu tim perwakilan Indonesia yaitu Eagle 365 berhasil mengharumkan Tanah Air dengan menjadi juara di sub-turnamen PUBG APAC. Membuat mereka diganjar hadiah dan membawa pulang trofi Predator Shield.

Kemenangan Dota 2

Final lower bracket Dota 2 Asia Predator League 2020/21 menghadirkan Team Veteran, tim yang mewakili Myanmar, yang berhasil mengalahkan tim The Council dari Bangladesh.

Kemenangan Team Veteran membawa mereka ke babak grand final di mana mereka melawan tim IMG, tim yang mewakili Mongolia. Tim IMG dianggap favorit karena rekor tak terkalahkan yang mereka miliki dan kepemimpinan Ravdan “Hustla” Narmandakh.

Meski demikian, Team Veteran tetap bertahan, dimulai oleh permainan Pangolier dari Kalay99 selama game pertama dan kejutan “wombo combo” di menit ke-29 pada game ketiga.

Di sisi lain, dalam final lower bracket Dota 2 APAC Predator League 2020/21, tim TNC Predator berhasil mengalahkan tim BOOM Esports dari Indonesia. Meski demikian, BOOM Esports berhasil mengamankan posisi menjadi juara ketiga dalam final sub-turnamen Dota 2 APAC dan mendapatkan hadiah uang sebesar USD10,000 atau Rp 146 juta.

Tim TNC Predator pun melanjutkan langkahnya ke grand final, menghadapi sesama perwakilan Filipina yaitu tim Neon Esports, yang berhasil mereka kalahkan dalam pertarungan sebelumnya.

Dalam pertandingan balas dendam tersebut, tim TNC mengalahkan tim Neon, menyapu bersih tim Neon di sebagian besar pertarungan. Kehebatan Marvin “Boomy” Rushton dalam menyusun strategi menjadi kunci kesuksesan tim TNC memenangkan pertandingan tersebut.

Kemenangan PUBG

Untuk sub-turnamen PUBG Asia, tiga perwakilan dari Korea Selatan berhasil menjadi pusat perhatian, tetapi pada akhirnya tim DWG-KIA yang menjadi pemenang berkat pencapaian peringkat kedua di babak 11 dan 12, ditambah dengan kekalahan tim GPS Ghibli.

Sementara itu di sub-turnamen PUBG APAC, tim Eagle 365 dari Indonesia mendominasi panggung dengan perolehan 125 poin. Selain trofi Predator Shield, mereka juga berhak untuk membawa pulang hadiah sebesar USD 37,500 atau Rp 548 juta.

Tim Eagle 365 bermain konsisten sejak hari pertama dengan hampir mengamankan posisi 5 besar di setiap ronde. Chibiritt dan teman-temannya juga berhasil mempertahankan performa permainan yang apik.

Sedangkan untuk juara kedua dan ketiga masing-masing diraih oleh tim Cerberus Esports dan tim “No.1” dari Vietnam.

Tim Cerberus memanfaatkan performa tak terduga tim ArkAngel dengan mengamankan kemenangan di ronde 10 dan menyelesaikan di posisi keempat dalam ronde 12, yang memberi mereka 104 poin. Hal ini membawanya menjadi juara kedua dan mendapatkan hadiah uang sebesar USD15,000 atau Rp 219 juta.

Kisah yang paling mengejutkan datang dari tim “No. 1,” yang secara ajaib naik dari urutan kedelapan ke urutan ketiga saat mereka meraih kemenangan di ronde 11 dan meraih posisi kedua di ronde 12. Performa luar biasa mereka menghasilkan 97 poin, membawanya menjadi juara ketiga, dan mendapatkan hadiah sebesar USD 7,500 atau Rp110 juta.

Intel MVP

Selain penghargaan yang diterima oleh para tim, Erin Jasper “Yopaj” Ferrer dari tim Neon Esports dan Risky “Chibiritt” Junaidi Putra dari tim Eagle 365 juga diberi gelar sebagai Intel MVP (Most Valuable Player) karena menampilkan keterampilan luar biasa.

Menyusul keberhasilan ini, diumumkan juga bahwa Jepang akan menjadi tuan rumah untuk Asia-Pacific Predator League 2022 Grand Final.