Ketika sedang mengantri di restoran cepat saji, terlihat seorang anak muda yang tepat berada di depan kasir sibuk ‘mengutak-ngatik’ ponsel-nya. Melihat hal itu, seorang temannya pun menegur, “Lagi ngapain sih ? Lama banget bayarnya?”. Anak muda itu pun menjawab, “Ini bayar pakai T-Cash dapat diskon 50%, tapi saldo T-Cash pas abis”.
“Ya sudah bayar pakai T-Cash gue aja” ujar temannya. “Bukannya nomor ponsel lu pakai nomor operator lain?”, tanya anak muda tersebut keheranan. “T-Cash sekarang juga bisa dipakai di nomor operator lain selain Telkomsel” jawab temannya.
Meski harus menuggu agak lama, tapi menarik juga menyimak pembicaraan kedua anak muda tersebut. Saya pun berfikir, sebelum muncul Gopay atau OVO yang belakangan ini sedang heboh, Telkomsel sudah jauh lebih dulu mengembangkan layanan e-money yang bernama T-Cash. Telkomsel ternyata sejak lama sudah sadar jika ke depan nanti layanan e-money akan menjadi tren. Dan ketika belakangan ini muncul para pesaing yang sedang gencar mengembangkan layanan e-money, Telkomsel T-Cash pun sanggup meladeni persaingan yang ada.
Raksasa Yang Tak Jemawa
Beradaptasi dengan perkembangan tren, menjadi strategi yang dijalankan Telkomsel untuk menjaga eksistensinya sebagai operator seluler nomor satu di Indonesia. Seperti kata pepatah: “Bukan yang kuat yang akan bertahan, tapi yang bisa beradaptasi dengan perubahan”
Telkomsel sejatinya sudah tidak tepat lagi disebut sebagai operator selular. Tapi sudah menjadi perusahaan digital. Telkomsel yang sudah menjadi operator terbesar di Indonesia, ternyata tidak jemawa dan tidak sungkan untuk beradaptasi dengan perubahan tren. Jadi teringat bagaimana beberapa perusahaan raksasa, seperti Nokia dan BlackBerry, yang enggan melakukan adaptasi, hingga akhirnya harus mati tergilas oleh perubahan tren.
Beberapa operator selular lain di Indonesia sebenarnya juga melakukan transformasi untuk menjadi perusahaan digital. Tapi mereka terpaksa harus melakukan perampingan perusahan agar bisa ‘bergerak bebas’ dalam bertransformasi.
Telkomsel, sebagai operator terbesar di Indonesia, mungkin sempat diragukan bisa luwes bergerak untuk bertransformasi. Tapi nyatanya, operator raksasa ini tetap lincah melakukan transformasi menjadi perusahaan digital. Bahkan mampu melaju makin kencang.
Hal ini setidaknya terlihat dari setahun belakangan ini, Telkomsel semakin gencar menghadirkan berbagai layanan digital. Hebatnya lagi layanan digital yang dikembangkan tidak hanya disediakan untuk pelanggan perorangan, tetapi juga untuk kalangan perusahaan, baik itu perusahaan kecil, menengah hingga perusahaan besar.
Baca juga : Tcash Terapkan Pembayaran Metode QR Berstandar Indonesia
Makin Manjakan Pelanggan
Tidak sekadar menyediakan akses telekomunikasi dan internet yang kencang dan pilihan paket data menarik, Telkomsel juga menyediakan berbagai macam layanan digital yang semakin memudahkan pelaggannya, diantaranya yaitu :
Terobosan T-Cash
Layanan T-Cash merupakan produk finansial teknologi besutan Telkomsel. Belum lama ini T-Cash membuat terobosan yaitu dengan melebarkan layanan T-Cash bagi pengguna di luar pengguna Telkomsel.
“Kita melihat banyak orang yang ingin pakai T-Cash, tapi sayang sekali mereka masih ingin menggunakan operator lain.” ujar CEO T-Cash Danu Wicaksana. Telkomsel menargetkan ada sekitar 40 juta pelanggan baru yang registrasi menggunakan T-Cash. Saat ini, T-Cash sendiri telah memiliki 20 juta pelanggan baru. Dari jumlah itu, pengguna aktif baru mencapai 25-30 persen.
Selain ingin melakukan ekspansi, T-Cash juga pengembangan aplikasi T-Cash Wallet terbaru yang lebih intuitif dan nyaman, dengan beragam fitur unggulan utama, seperti electronic-Know Your Customer (e-KYC) pertama di Indonesia yang dilengkapi dengan teknologi video call untuk validasi tatap muka; bayar beli apapun di ponsel; dan Snap QR Code yang telah mendapatkan izin dari Bank Indonesia.
Layanan T-Cash sendiri kini telah menjangkau lebih dari 20 juta pelanggan di 34 provinsi di Indonesia serta memproses rata-rata lebih dari 10 juta transaksi bulanan. Menutup akhir 2018, Telkomsel TCASH telah sukses menjangkau lebih dari 30 Juta pelanggan lintas operator telekomunikasi di 34 provinsi di Indonesia, dengan lebih dari 20 Juta transaksi bulanan yang berasal dari layanan di lebih dari 75.000 merchant outlets.
Aplikasi mBanking Terbaru
Layanan digital lain untuk pelanggan perorangan yang dikembangkan Telkomsel yaitu aplikasi mBanking terbaru. Ini adalah sebuah aplikasi Mobile Banking Telkomsel yang memberikan kemudahan kepada pelanggan untuk dapat mengakses lebih dari satu rekening Bank cukup melalui satu aplikasi di ponsel.
“Aplikasi mBanking saat ini mencakup 24 bank yang bisa digunakan di smartphone” ujar Vice President Digital Advertising and Banking Telkomsel Harris Wijaya. Aplikasi mBanking ini mengusung sejumlah fitur seperti di antaranya transaksi perbankan, transaksi merchant, promo program, sinkronasi data, dan pencari ATM terdekat.
Telkomsel sudah mengembangkan layanan mobile banking selama satu dekade. Pada awalnya masih berupa layanan SMS mBanking. “Telkomsel punya 18 juta pelanggan dengan 10 juta di antaranya adalah pelanggan aktif per bulan.” tambah Harris Wijaya. Telkomsel menargetkan 10% dari pelanggan aktif tersebut beralih ke aplikasi mBanking Telkomsel.
Hadirkan Game Online ‘ShellFire’
Belakangan ini main game online di ponsel makin menjadi tren. Telkomsel pun coba beradaptasi dengan tren ini. Salah satunya dengan meluncurkan game online bernama ‘ShellFire’. Ini adalah aplikasi game ponsel ber-genre action dengan sub genre FPS (First Person Shooter) dan MOBA (Multiplayer Online Battle Arena).
Direktur Marketing Telkomsel Alistair Johnston mengatakan, “ShellFire merupakan game pertama yang dimiliki oleh Telkomsel dan didistribusikan secara umum melalui Dunia Games untuk semua pengguna ponsel di Indonesia.”
Alistair Johnston lebih lanjut mengatakan selama ini Telkomsel sudah berkecimpung di dunia games di Tanah Air. “Dimulai dari Dunia Games, sebagai platform kolaborasi di antara publisher game, berlanjut ke Indonesia Games Championship, dan akhirnya kami sangat senang meluncurkan ShellFire.” ujarnya
Hingga kini tercatat 60 juta pelanggan Telkomsel memainkan mobile games di handphone-nya setiap bulan. Saat ini market share Telkomsel di Industri Games Indonesia mencapai lebih dari 22%. Adapun potensi pendapatan industri games di Indonesia sampai dengan tahun 2022 diproyeksikan mencapai hingga senilai USD 3.75 Milyar.
Selain itu Telkomsel juga mengadakan ajang “Dunia Game League” yang merupakan bagian dari Indonesia Games Championship (IGC) 2019. Ini menjadi bukti Telkomsel yang aktif ikut serta dalam pengembangkan eSport yang juga menjadi tren saat ini. Telkomsel juga akan mengelola dan mensponsori tim gamers professional. Games ShellFire akan menjadi title games eSport.
Nonton Siaran Langsung di Telkomsel MAXStream
Telkomsel juga menyediakan layanan konten hiburan berupa aplikasi video digital MAXstream. Head of Digital Lifestyle Telkomsel Crispin Tristram mengatakan, “Sejak awal menghadirkan MAXstream, Telkomsel berkomitmen untuk menjadikan aplikasi ini sebagai one stop video portal berkualitas”
Salah satu konten yang dihadirkan di aplikasi MAXstream yaitu Saluran beIN SPORTS. Di dalamnya disediakan siaran langsung liga sepak bola dunia seperti La Liga (Spanyol), Premier Leagues (Inggris), France Ligue 1 (Perancis), Major League Soccer (Amerika Serikat), dan siaran langsung olahraga lainnya seperti World Rally Championship, World Golf Championship, Davis Cup dan masih banyak lainnya.
Bahkan pada perhelatan Asian Games 2018 lalu, Telkomsel bekerjasama dengan EMTEK Group, untuk menayangkan berbagai siaran langsung nonton Asian Games 2018.
Baca juga : Telkomsel Gelar Liga E-Sport Hadiahnya Miliaran
Bantu UKM Lewat Layanan Digital
Selain menyasar langsung ke pelanggan perorangan, Telkomsel juga mengembangkan layanan digital yang ditujukan untuk segmen bisnis kecil dan menengah, atau biasa disebut UKM (Usaha Kecil Menengah). Layanan tersebut di antaranya yaitu :
Pemberian Kredit Melalui T-Cash
Telkomsel T-Cash memperluas implementasi layanan non-tunai, dengan digitalisasi penyaluran pembiayaan kredit Ultra Mikro (UMI). Program ini merupakan sinergi Telkomsel TCASH bersama Kementerian Keuangan, BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Penggunaan Telkomsel TCASH sebagai metode non-tunai penyaluran pembiayaan kredit UMI ini juga akan memudahkan masyarakat dalam memanfaatkan ekosistem lokal yang telah dibangun TCASH di pelosok negeri, seperti : merchant lokal, Konter Pembayaran Resmi Bang TCASH, toko ritel modern, serta mitra TCASH lainnya yang melayani pembayaran tagihan PPOB dan layanan keuangan.
“Memanfaatkan salah satu metode pembayaran Telkomsel , yaitu Kode Akses USSD *800#, TCASH menjadi satu-satunya uang elektronik yang mampu melayani masyarakat unbanked yang masih menggunakan feature phone, secara mudah dan nyaman.” Ujar CEO T-Cash Danu Wicaksana.
Sebagai target wilayah, Telkomsel TCASH menyasar masyarakat anggota koperasi di kawasan Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. “Ke depannya, kami akan memperluas cakupan wilayah penyaluran pembiayaan kredit UMI menggunakan TCASH ini ke wilayah lainnya di pelosok negeri, seperti Medan, Semarang, Yogyakarta, dan Probolinggo,” tambah Danu.
Toko Digital Untuk Dukung Bisnis UKM
Telkomsel juga membuktikan komitmennya untuk mendukung perkembangan UKM dengan menghadirkan toko digital bertajuk Telkomsel MyBusiness Store. Arief Pradetya, Vice President Enterprise Mobile Product Marketing Telkomsel, menuturkan, pihaknya melihat masih banyak pelaku UKM, kesulitan menemukan solusi bisnis yang tepat, bagi model bisnis yang dikembangkan. “Kami melihat bahwa layanan digital memberikan berbagai keuntungan bagi sektor industri UKM, namun pada kenyataannya banyak pelaku usaha UKM, belum menemukan solusi yang tepat,” tambahnya.
Solusi yang bisa didapat oleh pelaku UKM dari Telkomsel MyBusiness Store antara lain mulai dari layanan internet, email, penyimpanan dan kolaborasi, layanan pembuatan toko online profesional, kasir online, akuntansi online, pengelolaan karyawan, serta solusi khusus seperti solusi manajemen untuk klinik.
Toko digital ini menyediakan layanan berbasis cloud, sehingga diklaim akan menghadirkan kemudahan dan konsumsi dana lebih hemat. Pelaku UKM tidak perlu berinvestasi besar pada hardware atau software, sebab seluruh layanan dapat diakses via cloud.
Selain itu, layanan pada Telkomsel MyBusiness Store ini juga ditawarkan dengan metode berlangganan per bulan. Sehingga pengguna tidak perlu membayarkan biaya dalam jumlah besar di awal penggunaan, diklaim akan meringankan beban biaya UKM yang umumnya masih beranggaran terbatas.
Kasir Digital Berbasis Android
Ini juga merupakan salah satu layanan yang tersedia untuk pelanggan di segmen small medium enterprise atau biasa disebut UKM. Kasir digital yang dinamakan T-Kiosk ini merupakan layanan aplikasi Electronic Data Capture (EDC) berbasis android yang multi-fungsi. Telkomsel berkolaborasi dengan PT Distribusi Voucher Nusantara dalam menghadirkan layanan T-Kiosk ini.
Berbeda dengan mesin EDC yang pada umumnya hanya berfungsi sebagai terminal pembayaran, aplikasi T-Kiosk memiliki banyak fungsi antara lain untuk melakukan distribusi produk digital, update produk, laporan penjualan, laporan keuangan, dan lainnya.
T-Kiosk ini juga dilengkapi dengan fasilitas pembayaran non tunai baik untuk Debit Card maupun Credit Card, Contactless Card untuk kartu e-money, QR Payment, serta dapat mengeluarkan struk sebagai bukti pembayaran atas transaksi. Kelebihan lain yang ditawarkan adalah kemudahan dalam pengoperasiannya.
Direktur Sales Telkomsel, Sukardi Silalahi mengatakan, “Telkomsel merupakan satu-satunya operator yang menyediakan 200 dedicated account manager nasional yang siap melayani pelanggan Small Medium Enterprise (SME) dan Large Enterprise. Hingga kini lebih dari 30.000 account SME di Indonesia yang telah bermitra dengan Telkomsel.”.
Solusi Digitalisasi Untuk Korporasi
Sebagai salah satu perusahaan raksasa, Telkomsel pun tak sungkan untuk membantu perusahaan besar lainnya untuk bisa berkembang di era digital. Dengan cara menghadirkan berbagai macam solusi berbasis digital. Layanan yang dihadirkan berupa Telkomsel myBusiness dan Telkomsel IoT (Internet Od Things) sebagai solusi bagi perusahaan dalam melakukan transformasi digital.
Saat ini Telkomsel myBusiness telah dipercaya oleh lebih dari dua juta pelanggan korporasi di seluruh Indonesia dari berbagai bidang industri, seperti Bank, Financial Institution, Media, Telco, Property, Healthcare, Hospitality, Government, Logistic, Transportation, Trading, Retail, Manufacturing, Agribusiness, Maritime, Utilities, Energy and Mining.
Kenyamanan pelanggan korporasi dalam menggunakan beragam solusi digital Telkomsel myBusiness didukung kehandalan jaringan berkualitas Telkomsel dengan lebih dari 176.000base transceiver station (BTS) di seluruh Indonesia, termasuk lebih dari 125.000 BTS broadband berteknologi 4G dan 3G.
Berikut ini beberapa layanan digital Telkomsel yang sudah diimplementasikan di beberapa perusahaan :
Telkomsel Bantu Digitalisasi Bisnis Peruri
Telkomsel menandatangani kesepakatan dengan Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri). Melalui kerjasama ini, Telkomsel akan menyediakan berbagai solusi digital berbasis IoT kepada Peruri. Meliputi Telkomsel FleetSight, transaksi digital TCASH dan LBA (location based advertising), serta solusi IoT (internet of things) yang dihadirkan untuk mendukung bisnis Digital Security Perum Peruri.
Vice President Corporate Account Management Telkomsel, Primadi K. Putra mengatakan, ”Sebagai operator yang pertama menghadirkan layanan IoT di Indonesia, solusi-solusi bisnis berbasis IoT telah dipercaya dan semakin relevan dengan inisiatif transformasi digital bagi bisnis di berbagai sektor.” Peruri telah mempercayakan layanan Telkomsel MyBusiness dan Telkomsel IoT sebagai solusi untuk membantu program digitalisasi perusahaan serta pengembangan bisnis Digital Security mereka.
Solusi IoT dan layanan Mobile Connectifity Telkomsel akan digunakan untuk mendukung layanan-layanan Digital Security Business Peruri yang berbasis aplikasi dan sistem seperti solusi Track & Trace. Selain itu, layanan lain seperti Government Solution dan Personalisasi tentunya akan menjadi layanan yang dapat disinergikan bersama.
Telkomsel Digandeng G4S Indonesia Untuk Digitalisasi Bisnis
Telkomsel juga menandatangani kerjasama dengan G4S Indonesia. Melalui kerjasama ini, Telkomsel akan menyediakan berbagai solusi digital kepada salah satu perusahaan jasa keamanan terbesar tersebut yang meliputi layanan IoT (internet of things) Control Center, FleetSight dan Compack Enterprise.
Solusi digital yang disediakan Telkomsel bagi G4S Indonesia meliputi layanan Control Center, FleetSight dan Compack Enterprise. Solusi IoT Control Center akan membantu otomatisasi pengelolaan layanan seluler perangkat yang terhubung dengan Internet untuk mengoptimalkan penggunaan dengan biaya operasi yang efisien. Layanan ini akan menjadi solusi konektvitas aplikasi internal untuk laporan keamanan G4S Indonesia.
Solusi FleetSight akan membantu perusahaan untuk mengendalikan armada sekaligus melakukan efisiensi dalam pemeliharaan asset bergerak tersebut. Kegiatan operasional seluruh armada G4S Indonesia yang terdiri dari sekitar 500 mobil dan 200 motor akan didukung layanan Telkomsel FleetSight.
Sedangkan sekitar 2.000 karyawan dan 10.000 mitra G4S Indonesia akan dilengkapi oleh layanan Compack Enterprise, sebuah layanan komunikasi yang memberikan paket komunikasi istimewa dengan dukungan jaminan keamanan data perusahaan dan kehandalan jaringan internet 4G LTE Telkomsel yang hadir hingga ke daerah pelosok Indonesia.
“Berbagai solusi layanan digital Telkomsel ini akan mendukung integrasi dan digitalisasi sistem operasi, sekaligus meningkatkan SLA (service level agreement), meningkatkan efisiensi biaya operasional dan pemeliharaan serta mendukung kelancaran kegiatan komunikasi G4S Indonesia”, ungkap Direktur Sales Telkomsel, Sukardi Silalahi .
Telkomsel Perkenalkan MSIGHT, Layanan Telco Big Data
Telkomsel memperkenalkan Mobile Consumer Insight (MSIGHT) sebagai salah satu upaya mendukung transformasi digital Indonesia menuju revolusi industri 4.0. VP Data Insight and Interface Services Development Telkomsel, Mia Melinda mengatakan “MSIGHT sebagai unit yang beroperasi secara business to business (B2B) hadir untuk memberikan nilai tambah untuk lembaga-lembaga pemerintah dan sektor industri seperti keuangan, transportasi, e-commerce, ritel, digital, periklanan, dan masih banyak lagi,”.
Produk – produk MSIGHT meliputi Risk insight, Mobility Insight, Lifestyle Insight, dan API marketplace, menawarkan berbagai manfaat bagi pelaku usaha mulai dari peruntukan marketing communication, business intelligence, maupun risk assessment.
Beberapa layanan Telco Big Data MSIGHT dalam tahun ini telah dimanfaatkan instansi pemerintah seperti Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk melakukan studi secara lebih efisien dan mendapatkan sudut pandang yang lebih kaya, di mana aplikasinya diterapkan pada studi dampak makroekonomi dari penyelenggaraan Asian Games 2018.
Telkomsel Jadikan Bandara Lebih Digital
Telkomsel bekerjasama dengan Angkasa Pura II untuk mengimplementasikan program Airport Community and Integrated Digital Airport di lingkungan bandara Angkasa Pura II. Kerjasama tersebut berupa pemanfaatan layanan produk telekomunikasi dan pembayaran berbasis digital (E- Payment) , dan solusi business lainnya.
“Layanan yang akan didigitalkan antara lain adalah e-payment system dengan TCASH dan e-parking. Dalam waktu dekat e-parking akan kita coba dahulu untuk parkir sepeda motor. Ditambah lagi teknologi Internet of Things (IoT) dari kami akan sangat membantu bisnis proses dalam segala bidang di lingkungan bandara. Untuk itu kami sangat senang dapat mendukung pengembangan smart airport ini,” ujar Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah.
Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah juga mengatakan “Sebagai operator yang berkomitmen untuk mendigitalisasi Indonesia melalui penerapan teknologi, Telkomsel telah menyiapkan layanan maupun solusi bisnis berbasis teknologi masa depan sehingga dapat mendukung terwujudnya kesiapan para pelaku bisnis di Indonesia. Hal ini sejalan dengan roadmap pemerintah Making Indonesia 4.0 menuju Revolusi Industri 4.0,”
Telkomsel Bangun Innovation Center
Telkomsel memperkuat keseriusannya dalam mengembangkan Internet of Things ( IoT ) dengan meluncurkan program Telkomsel Innovation Center (TINC). Program ini merangkum berbagai kegiatan dalam membentuk ekosistem IoT Indonesia, berupa penyediaan laboratorium IoT, program mentoring dan bootcamp bersama expertise di bidang IoT, serta networking access bagi para startup, developer, maupun system integrator dengan para pemain industri terkait.
Vice President Corporate Planning Telkomsel Andi Kristianto mengatakan, “Program TINC kami inisiasi untuk menciptakan ekosistem IoT yang matang, yang dapat mendukung terciptanya produk siap pakai yang juga layak jual secara bisnis.”.
Selama setahun berjalan, kolaborasi bersama para inovator yang berada di bawah naungan TINC sudah menghasilkan berbagai solusi bisnis berbasis NB-IoT (Narrowband Internet of Things). Selain itu juga dikembangkan layanan bike sharing, automatic fish feeder / aqua culture solution bagi petani dan petambak di berbagai daerah di Indonesia hasil kolaborasi bersama eFishery, dan smart bin waste management system bersama Danone dan Alfa Mart yang merupakan hasil kolaborasi bersama SMASH. Ada juga solusi bisnis lainnya antara lain adalah smart metering, dan remote tank monitoring.
Telkomsel dan PLN Hadirkan Smart Meter Berbasis Internet of Things
Telkomsel bekerjasama dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) DISJAYA mengimplementasikan teknologi narrow band Internet of Things (NB-IoT) pada sistem smart meter di jaringan listrik, yang disebut sebagai Advanced Meter Infrastructure (AMI).
Implementasi teknologi NB-IoT ini merupakan komersialisasi NB-IoT AMI pertama di Asia Tenggara. NB-IoT merupakan teknologi telekomunikasi terbaru yang dirancang secara khusus agar komunikasi antar mesin semakin masif dengan coverage jaringan telekomunikasi yang semakin luas hingga 2 kali dari jangkauan GSM.
Teknologi ini mampu menghasilkan kapasitas koneksi untuk solusi dan aplikasi berbasis IoT pada waktu yang bersamaan. 1 BTS NB-IoT bisa menghubungkan hingga 300.000 perangkat terkoneksi (connected device).
Teknologi NB-IoT AMI menguntungkan pelanggan PLN dengan pembacaan meter yang dilakukan secara nirkabel dan real-time, dan di lain pihak PLN pun bisa mengontrol status dan mengumpulkan informasi langsung dari meter dengan data terkini. Selain itu, pemanfaatan teknologi ini juga bisa mengurangi potensi fraud/kecurangan di meter pelanggan dan memberikan akurasi tagihan yang lebih tepat.
Layanan Pinjam Sepeda Berteknologi Internet of Things
Sebelum mengimplementasikan teknologi NB-IoT pada sistem smart metering PLN, pada bulan Maret 2018 Telkomsel telah melakukan implementasi teknologi NB-IoT pertama di Indonesia, melalui konsep bike sharing di Universitas Indonesia.
Telkomsel menjadi yang pertama di Indonesia dalam melakukan komersialisasi teknologi NB-IoT (Narrowband Internet of Things) di Indonesia. NB-IoT merupakan teknologi telekomunikasi terbaru yang dirancang secara khusus agar komunikasi antar mesin yang semakin masif dengan coverage jaringan telekomunikasi yang semakin luas dapat dilakukan secara efisien, serta penggunaan daya pada perangkat pengguna semakin hemat.
Teknologi Telkomsel Untuk Kelautan dan Perikanan
Telkomsel bekerjasama dengan Sisfo Indonesia menghadirkan solusi sistem pemantauan kapal perikanan (Vessel Monitoring Solution / VMS). Kerjasama ini melahirkan VMS dengan teknologi hybrid yang memanfaatkan infrastruktur GSM sebagai solusi dari Telkomsel MyBusiness untuk melengkapi fitur-fitur yang ada di alat pemantau kapal perikanan tersebut.
Direktur Sales Telkomsel Sukardi Silalahi mengatakan, “VMS merupakan bagian dari usaha dalam memerangi illegal, unreported dan unregulated fishing. Untuk fishing coordinator / pemilik kapal, VMS akan membantu untuk efisiensi dan efektivitas pengelolaan informasi kapal, serta untuk memperkirakan hasil tangkapan ikan. Sedangkan bagi nelayan, VMS akan membantu untuk meningkatkan produktivitas serta mempermudah komunikasi dari kapal”
Solusi VMS juga memililki banyak fitur seperti Tracking (untuk memonitor posisi dan pergerakan kapal), Log Book (memungkinkan nelayan melaporkan posisi penangkapan dan hasil ikan sehingga hasil tangkapan diterima oleh pasar dengan harga yang layak), Fish Forecast (membantu nelayan mengidentifikasi keberadaan ikan di laut), Distress Solution / Panic Button (dapat digunakan nelayan untuk menginformasikan keadaan darurat di kapal untuk mendapatkan bantuan).
Ada pula Weather Information (memberikan informasi perkiraan cuaca dari pihak otoritas seperti Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika), Messaging Service (sistem pengiriman pesan untuk memungkinkan nelayan berkomunikasi dengan petugas pelabuhan yang berwenang di darat), serta Geofencing (memanfaatkan GPS atau radio frequency identification untuk membantu nelayan mendapatkan informasi ketika memasuki daerah terlarang untuk menangkap ikan / marine protection area).
Kembangkan Ekosistem Digital
Selain menghadirkan berbagai macam layanan digital, Telkomsel juga sudah sejak lama berupaya untuk mengembangkan ekosistem layanan digital. Salah satu cara yang ditempuh yaitu dengan rutin menyelenggarakan ajang Telkomsel The NextDev setiap tahunnya. Ini merupakan sebuah ajang pencarian dan pengembangan startup teknologi di Indonesia.
Hebatnya, startup yang menjadi lulusan program The NextDev ini ternyata juga mampu ‘berbicara banyak’ di lingkup internasional. Seperti pemenang The NextDev Telkomsel, Habibi Garden, berhasil meraih dua penghargaan tingkat Asia Pasifik pada ajang Singtel Group Future Makers 2018 yang diadakan di Kota Sydney, Australia.
Habibi Garden meraih dua penghargaan yaitu People Choice Award Asia Pasific Investment Summit 2018 dan Best of The Best Future Makers 2018 yang berhasil mengalahkan startup dari negara Australia, Singapura, Thailand, dan Filipina.
GM External Corporate Communications Telkomsel Denny Abidin mengatakan, “Kami bangga atas kemenangan yang diraih oleh aplikasi The NextDev, Habibi Garden, ini. Melalui kemenangan ini telah membuktikan bahwa karya anak bangsa telah diakui dan sekaligus mengharumkan nama Indonesia di tingkat Asia Pasifik. Selamat kepada Habibi Garden atas pencapaian yang luar biasa ini.”
Bersiap Menuju Teknologi 5G
Meski telah bertransformasi menjadi perusahaan digital, bagaimana pun Telkomsel tidak melupakan yang menjadi inti layanannya. Yaitu sebagai penyedia akses telekomunikasi baik suara maupun data (internet).
Dan mengikuti perkembangan teknologi, Telkomsel juga cepat beradaptasi. Yaitu dengan bersiap untuk menyosong teknologi 5G yang akan menjadi ‘tulang punggung’ bagi pengembangan ekosistem dan layanan digital untuk ke depannya.
Ini dibuktikan Telkomsel pada ajang Asian Games 2018 di Jakarta beberapa waktu lalu. Kala itu Telkomsel melakukan uji coba layanan 5G dengan mendirikan Telkomsel 5G Experience Center.
Di tempat tersebut, disediakan berbagai wahana yang terkoneksi dengan teknologi 5G, seperti Live Streaming, Cycling Everywhere, Football 2022, Beat the Robot, serta Future Driving. Tidak ketinggalan terdapat juga Autonomous Electric Vehicle, yang merupakan bus tanpa supir. Bus tersebut bisa berjalan tanpa dikemudikan supir, berkat teknologi 5G.
Pepatah “Bukan yang kuat yang akan bertahan, tapi yang bisa beradaptasi dengan perubahan” seakan menyiratkan arti yang kecil masih bisa bertahan asalkan sanggup beradaptasi dengan perubahan. Lalu bagaimana dengan Telkomsel, yang tidak hanya kuat tapi juga sanggup beradaptasi dengan lincah. Sepertinya tidak ada yang sanggup mengejar kedigdayaan operator nomor satu ini.