GadgetSquad – Apple telah memasuki era teknologi 5G, keempat model baru iPhone 12 sudah dibekali dengan sub-6 5G serta mmWave, dan menggandakan kecepatan unduh puncak (hingga 4,0 Gbps), meskipun terbatas hanya bagi Verizon di Amerika Serikat untuk saat ini. Tahun ini model iPhone 12 Pro memiliki ukuran yang lebih besar yakni 6,1 inci dan iPhone 12 Pro Max 6,7 inci.
Dikutip GSM Arena, 13 Oktober 2020, ukuran layar iPhone 12 seri Pro ini naik dari masing-masing 5,8 inci dan 6,5 inci yang ada pada seri iPhone 11 Pro. Namun, bezel yang lebih tipis, membuat model baru ini menjadi tidak terlihat terlalu besar. Sama seperti model iPhone 12 dan iPhone 12 mini, kedua model Pro ini juga dipasang layar OLED.
Layarnya bekerja pada 60Hz, pembaruan refresh rate yang tinggi sepertinya harus menunggu hingga tahun depan. Selain itu, notch tetap disediakan di layar bagian atas, karena komitmen Apple adalah pada fitur Face ID yang tidak goyah setelah pembaca sidik jari berada di dalam layar.
Layar baru memiliki resolusi yang sedikit lebih tinggi daripada pendahulunya, untuk iPhone 12 Pro 1.170 x 2.532 piksel, sedang iPhone 12 Pro Max hingga 1.284 x 2.778 piksel. Kecerahan puncak tetap pada 1.200 nits yang mengesankan. Untuk menjaga keamanan layar, Apple bermitra dengan Corning untuk membuat bahan Ceramic Shield, ketahanannya 4x lipat dari kaca sebelumnya.
Apple juga memperbarui bahasa desain ponselnya, membawanya lebih dekat ke iPad Pro. Ini berarti sisi-sisinya dibuat persegi, menggemakan masa kejayaan iPhone 4. Seperti sebelumnya, sasisnya terbuat dari baja tahan karat. Pacific Blue adalah warna baru yang akam hadir bersama dengan warna klasik seperti Gold, Gray, dan Silver.
Generasi baru ini memiliki ketahanan air terbaik di kelasnya, mampu menyelam hingga kedalaman 6 meter di bawah air selama satu jam, sementara generasi 2019 hanya bisa turun hingga 4 meter.
Namun, baik iPhone 12 Pro maupun iPhone 12 Pro Max dalam hal kamera tidak sama. iPhone 12 Pro Max hadir dengan sensor 1/ 1,7, lebih besar (1,7 µm piksel) atau 47 persen lebih besar dari 12 Pro dan 11 Pro Max yang lebih lama. Dikombinasi dengan aperture f/ 1.6, ini memungkinkan 87 persen lebih banyak cahaya mencapai sensor.
Selain itu, Apple mengubah stabilisasi gambar menggunakan pergeseran sensor alih-alih menggerakkan lensa optik untuk menangkal gerakan. Ini memungkinkannya untuk bereaksi lebih cepat, membuat 5.000 penyesuaian per detik. Pro Max juga memiliki focal length yang lebih panjang pada kamera zoom-nya, memungkinkan pembesaran 2,5x dan OIS pada kamera ini menggunakan pendekatan berbasis lensa biasa.
Sementara iPhone 12 Pro mendapatkan lensa yang lebih terang, f/ 1.6, tapi tetap menggunakan sensor lama dengan lensa daripada stabilisasi sensor. Sensor itu masih mendapat 27 persen lebih banyak cahaya. Model ini juga mendapatkan kamera telefoto lama, dengan lensa f/ 2.0 dengan panjang fokus 52 mm (artinya pembesaran 2x lipat dari kamera utama) dan, sekali lagi, OIS klasik.
Semua kamera, kecuali telefoto, mendukung mode Malam, termasuk kamera selfie dan ultra-wide, sementara iPhone 11 Pro hanya memilikinya di kamera utama. Ini berkat chipset baru yang memang memiliki lebih banyak kekuatan pengolah angka. Kamera ultra-wide tidak berubah, dengan lensa f/ 2.4 dengan bidang pandang 120 derajat (panjang fokus 13 mm).
Tahun ini iPhone Pro mengadopsi sistem LiDAR dari iPad Pro, ini mengaktifkan potret mode Malam, juga mengurangi waktu untuk mendapatkan kunci fokus otomatis dalam gelap sebanyak 6 kali. iPhone 12 Pro adalah satu-satunya ponsel di pasar yang merekam video Dolby Vision.
Fitur ProRAW baru juga dapat merekam semua data yang diharapkan dari format RAW sambil juga menyimpan keputusan pemrosesan gambar yang dibuat ponsel saat itu juga. Ini membuat sentuhan lebih cepat karena pengguna memiliki dasar yang kuat untuk bekerja.
Apple menghadirkan inovasi lawasnya untuk daya batetai dengan menggunakan MagSafe yang disukai di MacBook. Kali ini digunakan untuk pengisian nirkabel dan memberikan daya 15W (naik dari 7,5W untuk pengisian Qi biasa). Ini juga menggunakan magnet untuk pengisian nirkabel snap-on, serta mengaktifkan aksesori MagSafe, yang menggunakan daya penahan magnet untuk menjaganya tetap terpasang secara semi permanen.
Pengisian kabel juga semakin cepat, model baru mendukung hingga 20W. Namun, pengguna harus membeli pengisi daya secara terpisah karena Apple tidak menyedialam pengisi daya dan headset dalam kotak. Pengguna hanya mendapatkan kabel USB-C to Lightning yang memungkinkan menghubungkan iPhone ke MacBook. Menurut Apple ini merupakan langkah untuk mengurangi emisi karbon.
Apple A14 Bionic adalah jantung dari duo iPhone 12 Pro–chipset 5nm pertama di dunia, yang menampilkan 11,8 miliar transistor, 40 persen lebih banyak daripada A13. Memiliki fitur 2 inti CPU besar dan 4 inti kecil, yang bersama-sama memberikan kinerja 50 persen lebih tinggi dari pendahulunya. Demikian pula, GPU 4-inti peningkatannya 50 persen dibandingkan iPhone tahun lalu. Pembelajaran mesin juag kinerjanya menjngkat 70 persen untuk menangani aplikasi AI yang terus berkembang.
Selain kamera zoom, alasan lain untuk membeli model Pro adalah lebih banyak penyimpanan. Apple menggandakan penyimpanan dasar menjadi 128 GB, dengan opsi peningkatan 256 GB dan 512 GB. iPhone 12 Pro dijual mulai dari US$ 1.000 (Rp 14,7 juta), pre-order dimulai pada 16 Oktober ini dan dikirimkan pekan depannya, sedang iPhone 12 Pro Max dijual mulai dari US$ 1.100 (Rp 16,3 juta), pre-order dimulai pada 6 November, dan dikirimkan 13 November.