GadgetSquad.ID – Berdasarkan laporan IDC, Vivo menjadi brand HP paling laris di Indonesia selama kuartal 4 tahun 2020. IDC melaporkan, Vivo menguasai 23,3 persen pangsa pasar di periode tersebut.

Untuk mempertahan posisi tersebut, Vivo terus melakukan kreasi. Seri X60, menjadi senjata terbaru Vivo untuk melanjutkan eksistensinya. Namun sebuah peristiwa di bandara Hongkong, bisa menganjal sepak terjang Vivo di Tanah Air.

Dilansir Gizmo China, pihak Hong Kong Air Cargo Carrier menyatakan embargo terhadap semua jenis ponsel Vivo. Penyebab embargo tersebut, lantaran satu pengiriman Vivo Y20 terbakar di bandara Hong Kong, beberapa hari yang lalu.

Tanpa perlu waktu lama, buntut dari kejadian tersebut langsung bisa dirasakan Vivo Indonesia. Pihak Garuda melakukan pelarangan/embargo pengiriman ponsel merek tersebut melalui kargo udara.

Hal tersebut tertuang dalam Surat Pemberitahuan Informasi Kargo Nomor QA/007/IV/2021 dengan judul Pelarangan Pengiriman Kargo Mobile Phone/Ponsel Vivo Semua Tipe.

Adapun berikut ketentuan Garuda Indonesia terhadap ponsel Vivo Indonesia :

1. Semua posel Vivo dilarang diterima/diangkut melalui kargo udara.

2. Spare part, aksesoris, dan selubung (casing ponsel) tanpa baterai lithium dapat diterima dan diangkut melalui kargo udara.

3. Petugas Cargo Acceptace/AVSEC harus memastikan setiap pengiriman ponsel tidak ada merek semua Vivo, dibuktikan dengan packing list atau pemeriksaan secara acak.

Peraturan ini akan terus berlaku hingga ada hasil terbaru dari investigasi HKCAD. Setelah itu, pihak Garuda Indonesia akan melakukan evaluasi ulang, serta menerbitkan surat pemberitahuan baru.

Saat ini, baru ada dua maskapai penerbangan yang melakukan embargo terhadap Vivo. Namun, jika jumlah maskapai lebih banyak atau semua maskapai mengikuti tuntutan embargo tersebut, hal itu dapat memperburuk citra Vivo.

Saat dihubungi GadgetSquad, pihak Vivo sendiri sudah memberi penyataan terkait kasus terbakarnya kargo berisi hape Vivo.

Kami menerima laporan bahwa kiriman barang pada satu penerbangan kargo, beberapa di antaranya adalah produk vivo, terbakar di apron parkir Bandara Internasional Hong Kong pada tanggal 11 April 2021. Kami memberikan perhatian tinggi pada hal ini dan segera membentuk tim khusus untuk bekerja sama dengan otoritas lokal terkait untuk mencari tahu penyebabnya. Kami akan terus memberi Anda informasi terkini tentang isu ini dan memastikan bahwa produk kami yang sampai di tangan konsumen memiliki standar keamanan dan kualitas tertinggi.” ucap Vivo Indonesia, melalui pesan singkat yang diterima awak GadgetSquad.