GadgetSquad.ID – Beberapa hari lalu, ruas jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, lebih macet dari biasanya. Puncak kemacetan terjadi saat sore hingga malam hari, berteoatan dengan jam pulang kantor. Ternyata lagi dan lagi, yang bikin macet adalah deretan driver online yang berdemo di depan kantor Grab Indonesia. Demo hari itu diikuti oleh mitra Grab, baik motor maupun mobil.

driver online

Namun yang nampak terlihat jelas di lapangan, pendemo lebih didominasi pengemudi mobil atau lebih dikenal Grab Car. Tuntutan para pendemo masih sama, masalah tarif yang lebih transparan hingga pemulihan kembali status rekan-rekan mitra yang terkena suspend PM (putus mitra). Sayang aksi yang awalnya damai, berakhir ricuh.

Seperti diceritakan Iqbal, salah satu driver ojol yang melintas di kawasan Kuningan, kericuhan mulai terjadi saat jam pulang kantor. “Tadi sore saya melintas di belakang kantor Grab yang di demo. Tiba2 terdengar letusan, sepertinya gas air mata,” tutur Iqbal.

Iqbal menuturkan tidak mengetahui pasti penyebab demo tersebut. “Yang saya dengar mereka menuntut soal tarif dan masalah putus mitra. Kalau masalah tarif, mungkin mereka demo karena Grab kebanyakan kasih promo,” tuturnya tersenyum.

driver online

Nah, demo yang membuat lumpuh kawasan Kuningan dan sekitarnya sepertinya belum akan berakhir. Pasalnya saat ini di sosmed, beredar kabar bakal ada aksi lanjutan. Salah satunya dari postingan akun Facebook, Herman Krisna Junior.

“Tidak hanya sekali kami melakukan aksi damai tapi perusahaan dan pemerintah baik eksekutif maupun legislatif abai terhadap aspirasi kami .

Jadi jangan salahkan kami jika bertindak diluar batas, karena sudah cukup sabar kami diperlakukan seperti budak oleh para perusahaan transportasi berbasis aplikasi .

Ini baru permulaan, jika pemerintah tidak segera ambil sikap tegas terhadap keduanya (Grab dan Gojek) maka tunggu kejutan selanjutnya dari kami pengemudi online R2&R4 seluruh Indonesia”

#MALARI2019.

Dari postingan tersebut jelas jika demo 29 Oktober 2018 lalu, bukan lah aksi terakhir. Jadi bersiaplah dengan demo-demo selanjutnya.