GadgetSquad.ID – Suka tidak suka, hadirnya inovasi baru tak jarang membuat teknologi lama harus menemui masa “purnanya”. Hal inilah yang saat ini sedang terjadi di industri telekomunikasi Tanah Air.

Yup, dalam upaya menjadikan 4G sebagai tulang punggung jaringan komunikasi, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), meminta operator mulai menghentikan layanan 3G.

Ismail, Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika/Plt Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kominfo menuturkan, jaringan pita lebar atau broadband di Indonesia itu dimanfaatkan operator dengan menyediakan layanan paralel dari 2G, 3G, 4G, sampai yang terbaru 5G.

“Hal ini menimbulkan masalah biaya bagi operator dari sisi jaringan, sumber daya manusia, dan juga mempersiapkan ekosistem pendukungnya,” terangnya dalam diskusi daring IndoTelko Forum bertema ‘Digitalisasi Masih Butuh 3G.

Lebih lanjut dalam diskusi yang sama, Ismail membeberkan, masalah lain yang hadir lantaran koneksi 3G yang masih digunakan, yakni keterbatasan spektrum frekuensi

“Ketika spektrum frekuensi yang terbatas ini harus dimanfaatkan operator secara efektif dan efisien, kalau digunakan untuk menjalankan serentak 3G dan 4G maka ini akan menambah beban baru bagi operator,” katanya.

Ismail melanjutkan, saat ini masyarakat tidak akan peduli jenis jaringan seluler yang digunakan oleh operator.

“Masyarakat tidak akan peduli apa jenis jaringannya, yang penting laayanan telekomunikasi tersedia di mana saja, dengan kualitas yang baik, serta terjangkau tarifnya.”

“Kalau operator mau menghentikan 3G, maka masyarakat harus dijamin layanannya tersedia dan terjangkau biayanya. Karena itu perlu kajian lebih dulu sebelum mematikan 3G. Sebab menurut riset yang dilakukan, pengguna layanan 3G masih ada di Indonesia,” ungkap Ismail.

Sementara itu Doni Ismanto Darwin, Founder IndoTelko Forum menilai, tahun ini akan menjadi era teknologi jaringan seluler 5G dimana diprediksi pada 2026 di Asia Tenggara diprediksi ada 400 juta pengguna dengan porsi terbanyak di Indonesia.

Doni menilai, mempertahankan teknologi seluler yang ketinggalan zaman dan biaya tinggi seperti 3G tentu tidak senafas dengan semangat transformasi digital.

Agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan, Doni menyarankan, agar Kominfo meniru langkah FCC yang memberikan peta jalan bagi pelaku usaha untuk cut off 3G segera.

“Peta jalan itu berisikan jadwal, klaster dimulainya cut off, mitigasi layanan, edukasi pelanggan, dan lainnya. Jika regulasi bisa cepat dikeluarkan, saya rasa operator bisa segera melakukan cut off tahun ini juga karena secara teknis mereka sudah siap,” katanya.

Menanggapi wacana penutupan jaringan 3G, Heru Sutadi, Anggota Komisi Komunikasi dan
Edukasi Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN), meminta pemerintah dan operator seluler untuk memperhatikan hak-hak
pelanggan.

“Kalau 3G digantikan 4G perlu diperhatikan dampaknya sehingga kita bisa tetap memberikan
layanan yang maksimal. Perlu dilakukan sosialisasi shutdown 3G di wilayah mana saja yang
terdampak.”

“Jadi kalau 3G dimatikan, masyarakat sudah siap. Operator juga perlu memastikan
jaringan 4G dan 5G di wilayah yang akan di shutdown 3G nya sudah tersedia. Proses migrasi
ini harus memberikan manfaat bagi masyarakat, bukan sebaliknya,” kata Heru.

Pendapat yang tidak jauh berbeda disampaikan Sularsi, Ketua Bidang Pengaduan dan Hukum Yayasan Lembaga Konsumen
Indonesia (YLKI).

Menurutnya, industri telekomunikasi memiliki rekam jejak yang kurang baik saat melakukan migrasi CDMA ke GSM beberapa tahun lalu.

Sulastri meyakini, pemerintah maupun operator sudah memiliki data jumlah pengguna dan
wilayah-wilayah masyarakat yang masih mengandalkan jaringan 3G.

“Dari data itu bisa diintensifkan sosialisasi dan edukasi ke masyarakat daerah tersebut dengan
berbagai cara. Apakah SIM Card dan perangkatnya perlu diganti?”

“Kalau perlu diganti, pastikan tersedia paket bundling dengan harga yang terjangkau karena tidak semua masyarakat mampu secara ekonomi. Semangatnya kan pemerataan akses teknologi, sehingga menjadi tanggung jawab negara untuk bisa menjaminnya,” tegas Sulastri.