GadgetSquad.id – OPPO dan vivo masing-masing menempati posisi pertama dan kedua, di pasar smartphone Indonesia yang mengalami penurunan pengiriman 12,4 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Penurunan ini disebabkan oleh kendala pasokan dan Xiaomi tampaknya menjadi yang paling terpukul, merosot ke posisi ketiga sebagai hasilnya. 

Data tersebut menyangkut kuartal ketiga 2021 dan berasal dari IDC Quarterly Mobile Phone Tracker terbaru. Laporan itu juga mengungkapkan bahwa hanya 9,2 juta unit yang dikirimkan di negara itu pada kuartal tersebut, menurut Gizmochina.

Gelombang kedua Covid-19 mencapai puncaknya pada Juli 2021, yang mengakibatkan peraturan penguncian yang lebih ketat, dan pada gilirannya, memengaruhi penjualan offline. Meski pembatasan mulai dilonggarkan sejak September, kekurangan pasokan akan terus berdampak pada produksi dan penjualan smartphone tanpa batas waktu.

Smartphone 4G juga akan semakin langka karena merek-merek lebih fokus pada penawaran 5G mereka. Dengan pasokan yang semakin menipis, harga smartphone semacam itu juga akan semakin mahal. 

Pada tiga kuartal 2021, lebih banyak model 5G dirilis, sehingga total pangsa 5G menjadi 7 persen, naik dari 6 persen. Karena merek berusaha keras untuk menghadirkan smartphone 5G yang terjangkau ke pasar, harga jual rata-rata (ASP) smartphone 5G turun 27 persen dari kuartal ke kuartal menjadi US$ 418 (Rp 5,9 juta).

Pindah ke perusahaan itu sendiri, OPPO sekarang adalah raja bukit seperti yang disebutkan di atas, setelah menyimpan persediaan yang relatif stabil meskipun kekurangan pasokan. Itu masih pemimpin di segmen low-end, yang menyumbang sebagian besar pengirimannya.

Disusul vivo yang berhasil naik ke peringkat kedua berkat pertumbuhan penjualan offline. Perusahaan juga terbantu dengan seri Y di segmen low-end. Hal-hal itu tidak terlihat terlalu cerah bagi Xiaomi selama Q3 2021, meskipun turun ke posisi ketiga setelah dua kuartal berturut-turut mengalami pertumbuhan yang kuat, merek itu menghadapi kendala signifikan dalam hal pasokan.

Samsung menempati posisi keempat di pasar smartphone Indonesia dengan pangsa yang hampir menyamai Xiaomi sekarang, yakni sedikit di atas 15 persen. Itu diikuti oleh realme dengan kurva pertumbuhan yang relatif lebih datar dan lebih stabil.