GadgetSquad.id – Sebagaiman diketahui, akibat ketegangan antara Amerika dan Tiongkok, imbasnya juga dirasakan Huawei. Salah satu imbas tersebut yaitu Huawei tidak boleh lagi mengadopsi sistem operasi Google Android pada berbagai lini produk gadgetnya. Tidak menyerah begitu saja, akhirnya Huawei mengembangkan sendiri sistem operasi buatannya yang diberi nama HarmonyOS.
Perkembangan Harmony OS
HarmonyOS adalah sistem operasi generasi terbaru Huawei yang dapat beroperasi pada berbagai perangkat pintar, seperti smartphone, perangkat wearable, tablet, dan smart TV. HarmonyOS dikembangkan Huawei sejak 2017. Dan akhirnya resmi diluncurkan dan digunakan pada perangkat pertama kali pada 2019. Ternyata perkembangan Harmony OS berjalan baik.
Hingga akhir 2023, HarmonyOS telah diimplementasikan pada lebih dari 800 juta perangkat. Menurut Counterpoint Research, pangsa pasar HarmonyOS secara global telah mencapai 4%. Sedangkan di Tiongkok, pangsa pasarnya telah melampaui 16% pada kuartal keempat tahun 2023.
Baca juga : Huawei Band 9 Segera Debut, Harga Rp 699.000, Dapat Apa Saja?
Huawei telah membuat kemajuan dalam mengembangkan ekosistem HarmonyOS. Kemajuan tersebut antara lain ditandai dengan adanya lebih dari 4.000 aplikasi, dari 5.000 aplikasi yang ditargetkan, saat ini sedang dalam proses porting ke sistem operasi baru tersebut.
Rotating Chairman Huawei, Eric Xu, saat berlangsungnya Huawei Analyst Summit, ke-21, mengungkapkan bahwa Huawei menargetkan untuk memiliki setidaknya satu juta aplikasi yang terkonfigurasi untuk ekosistemnya.
Pada kesempatan tersebut Xu juga menjelaskan bahwa HarmonyOS memiliki arsitektur baru. Sejak awal, sistem operasi yang terinspirasi dari Internet of Things (IoT) ini dirancang untuk mendukung semua jenis perangkat, mulai dari perangkat IoT dan mobile hingga perangkat rumah, laptop, dan komputer desktop. Xu memperkenalkan Harmony OS sebagai satu sistem untuk semua perangkat.
“Sebelumnya, fokus utama kami adalah mengadaptasikan HarmonyOS untuk berbagai jenis perangkat. Namun untuk aplikasi, mereka masih beroperasi dalam ekosistem Android,” jelas Xu. “Di pasar Tiongkok, pengguna smartphone Huawei menghabiskan 99% waktu mereka untuk melakukan interaksi pada sekitar 5.000 aplikasi. Untuk itu, kami memutuskan bahwa sepanjang 2024 ini kami berfokus untuk melakukan porting aplikasi-aplikasi tersebut ke HarmonyOS terlebih dulu agar antara OS dan ekosistem aplikasi benar-benar menyatu.”
Selanjutnya, Xu menegaskan, “Salah satu tujuan utama yang hendak kami capai pada tahun 2024 ini adalah membangun ekosistem native apps Harmony OS. Ini adalah misi yang sangat besar. Namun, kami telah mendapatkan dukungan luas dari industri dan banyak pengembang aplikasi. Setelah kami memiliki 5.000 aplikasi Android pertama ini serta ribuan aplikasi lainnya berjalan di HarmonyOS, kami akan memiliki HarmonyOS yang sesungguhnya yang menjelma menjadi sistem operasi mobile ketiga untuk dunia, selain Apple iOS dan Google Android.”
Meskipun fokus awal Huawei adalah pada pasar Tiongkok, Xu mengatakan bahwa Huawei secara bertahap akan memperluas HarmonyOS ke negara-negara lain dengan pendekatan negara demi negara.
Huawei telah berinvestasi besar dalam mengembangkan talenta untuk ekosistem Harmony OS. Lebih dari 380.000 pengembang telah memperoleh sertifikasi HarmonyOS dan jumlah program kemitraan industri-universitas di HarmonyOS telah melebihi 150 program. Berdasarkan Annual Report Huawei tahun 2023 yang dipublikasikan pada akhir Maret, lebih dari 135 universitas di Tiongkok pada 2023 telah menggelar kelas yang mengajarkan HarmonyOS.
Xu mengakui bahwa membangun ekosistem HarmonyOS adalah tantangan yang sangat berat. “Seperti yang mungkin telah Anda ketahui, mengembangkan Harmony OS sebelumnya tidak pernah menjadi bagian dari strategi kami,” katanya, “Namun, saat ini kami telah berkomitmen untuk mengemban tugas ini dan kami akan melakukannya dengan penuh kesungguhan serta upaya terbaik.”