GadgetSquad.ID – Pundi-pundi rupiah yang tidak sedikit, membuat banyak orang saat ini berlomba menjadi konten kreator di YouTube, istilahnya Youtuber. Bahkan begitu “gurihnya” pendapatan dari YouTube, banyak artis terkenal beralih menjadi Youtuber.

Namun bukan perkara mudah untuk menjadi seorang YouTuber. Sering video YouTube yang sudah susah payah dibuat, penontonnya sedikit. Padahal konten yang dibuat, sudah sesuai tren saat ini semisal video makanan hingga prank.

Terkait kondisi di atas, Wafa Taftazani Country Strategic Partnerships Lead YouTube Indonesia, menjelaskan, bahwa semua dikendalikan oleh para penonton. Sehingga, penting sekali bagi kita untuk mengerti konten apa yang diperlukan pengguna saat ini.

Berikut tips agar video YouTube kamu bisa banyak ditonton, ala petinggi YouTube.

1. Otentik
“Jadi channel atau video apa yang memenuhi kebutuhan? Yang pertama video yang memang didedikasikan untuk YouTube, kayak ada vibe-nya sendiri ‘oh iya ini buat YouTube’, terlihat otentik, inspiring, dan edukatif. Narasi juga harus jelas,” tutur Wafa.

2. Durasi minimal 4 menit
Selain itu secara teknis, paling tidak buatlah konten minimal berdurasi 4 menit untuk menjaga engagement konten dengan audiens. Untuk seberapa sering, yang lebih dibutuhkan adalah soal konsistensi.

3. Optimalkan judul, thumbnail dan fitur lain
Secara sistem, penggunaan title, thumbnail, fitur end-screen, dan fitur lainnya harus dimaksimalkan untuk memudahkan penemuan channel. Sekali penonton sudah menyukai, ada kecenderungan mereka akan mengklik video YouTube kamu lainnya.

4. Balas komentar penonton
“Tapi ada beberapa hal penting lainnya contoh untuk balas komentar. Kalau ada yang komen jangan didiamkan saja, dibalas, atau kalau menarik di-pin jadi dia merasa bagian dari community tersebut,” sambung Wafa.

5. Ingat tiga konten utama
Nah lebih lanjut, ada tipe-tipe konten yang kira-kira bisa menjadi flow kita dalam membuat suatu konten ialah 3H.

Pertama adalah ‘hub’ yakni jenis video yang secara konsisten biasanya sama tetapi berbeda topik misal Deddy Corbuzier dengan podcastnya. Kedua ialah ‘Always on’ atau diketahui sebagai ‘Help content’ karena menyajikan berita yang kapan saja ditonton akan selalu relevan.

“Ketiga ada Tentpole atau saya biasa sebutnya ‘Hero content’ terkait dengan momen terpenting misalnya launching produk baru atau launching film seru. Ini uploadnya nggak sering tapi spike karena ditunggu-tunggu,” jelasnya.

Kalau kamu dapat membuat 3 jenis konten ini dengan baik itu adalah hal yang luar biasa, tetapi menjalani kedua-nya saja sudah sangat bagus.

“Saya juga encourage teman-teman memanfaatkan fitur-fitur di YouTube misalnya create premiere, bikin QnA untuk live atau community. Bisa juga dibikin behind the scene-nya, stories buat teman-teman yang ingin kepengin bikin konten yang lebih short,” tutupnya.