GadgetSquad.ID – Selama pandemi yang belum berakhir banyak perubahan yang terjadi, salah satu tren penggunaan layanan internet.

Trafik internet selama pandemi, tidak hanya terkonsentrasi di pusat kota. Hal ini setidaknya terjadi pada layanan internet dari Smartfren.

Munir Syahda Prabowo, VP Technology Relations & Relations & Special Project Smartfren, mengungkapkan, trafik internet Smartfren selama pandemi bergeser dari pusat kota ke area permukiman dan rural.

Oleh sebab itu, perusahaan mengoptimalkan jaringan di wilayah-wilayah tersebut.

Pergeseran trafik ini disebabkan pandemi Covid-19 yang mengubah banyak kebiasaan masyarakat. Salah satunya penggunaan internet yang saat ini lebih banyak dilakukan dari area permukiman disebabkan kebijakan Work Form Home (WFH) dan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

“Merujuk tren tersebut, Smartfren tetap mengoptimalkan jaringan selama pandemi, karena pola trafik kami dinamis dari yg tadi di perkotaan bergeser ke daerah-daerah rural. Kami lakukan dengan cara load balancing traffic, kami atur sedemikian rupa agar dinamis,” ungkap Munir.

Optimalisasi jaringan tersebut dilakukan Smartfren melalui sistem self-optimized networks (SON), sehingga perusahaan bisa mengatur secara otomatis mengikuti trafik di tempat-tempat yang memerlukan kapasitas.

Lebih lanjut Munir menjelaskan, trafik data Smartfren secara nasional pada semester I 2020 tumbuh 24 persen. Pertumbuhan paling besar terjadi di wilayah Samarinda, Kalimantan Timur, dan hal ini terutama disebabkan layanannya baru tersedia di kota tersebut pada pertengahan tahun lalu.

Seiring dengan pertumbuhan trafik, Smartfren juga menambah kapasitas dan cakupan layanannya. Berdasarkan data semester I 2020 Smartfren, penambahan kapasitas mencapai 29 persen dan cakupan layanan 21 persen. Pencapaian ini dinilai cukup signifikan.

Pada kesempatan yang sama, minir juga mengingokan bahwa Smartfren siap menggelar jaringan 5G. Smarfren disebut tinggal menunggu alokasi spektrum frekuensi untuk jaringan tersebut dari pemerintah.

“Smartfren saat ini sudah 4G+, dan sudah mengimplementasikan semua syarat untuk 5G. Hanya tinggal milimeter waves, yang cuma menunggu waktu sampai pemerintah selesai (menentukan alokasi spektrum untuk 5G),” tukas Munir.