GadgetSquad.ID – Istilah Kecerdasan Buatan (AI) dan Internet of Things (IoT), sudah semakin populer saat ini. Implementasi keduanya juga sudah mulai diterapkan di banyak bidang. Karenanya jangan heran saat ini, semakin banyak masyarakat yang ingin kenal serta mempelajari AI dan IoT.

Hal ini menjadi peluang besar bagi anak-anak muda Indonesia untuk dipersiapkan sebagai talenta digital yang berketerampilan AI sehingga memiliki daya tarik yang besar di pasar kerja. Nah untuk mencari talenta-talenta muda di ranah AI, sebuah langkah jitu diambil oleh Samsung.
Melalui wadah Samsung Innovation Campus (SIC) yang memasuki Batch 5, kini dihadirkan kurikulum baru, yaitu kurikulum yang mengintegrasikan AI dan Internet of Things (IoT). Kurikulum baru SIC Batch 5 ini terbilang berbeda dari yang pernah ada. Tidak banyak program pembelajaran yang memberikan materi integrasi AI dan IoT.
Ennita Pramono, Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia, mengatakan kurikulum baru tersebut dirancang sebagai respons atas makin besarnya kebutuhan akan talenta digital yang mengusai kedua teknologi yang sedang hangat di jagad teknologi tersebut.
“Kedua teknologi ini dapat bersimbiosis dan dapat menghasilkan produk yang akan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat. Keterampilan AI dan IoT inilah yang ingin kami bagikan kepada anak-anak muda Indonesia di SIC tahun ini, supaya mereka tidak hanya mampu menciptakan produk berteknologi AI dan IoT tapi juga supaya mereka memiliki daya saing yang makin besar di pasar kerja,” ucap Ennita.
Dalam prosesnya, pada SIC Batch 5 para peserta akan diajarkan bagaimana cara membuat prototype yang terintegerasi AI dan IoT oleh mentor-mentor bersertifikasi internasional dan sudah berpengalaman menciptakan berbagai alat berbasis AI. Prototype yang diciptakan peserta program SIC akan berbasis AI sebagai otaknya, dikombinasikan dengan IoT. Semua peralatan yang diperlukan peserta dalam membuat prototype akan disediakan oleh Samsung.
Pada tahun ini SIC sudah memasuki batch 5 dan para peserta sudah berada pada fase welcoming program yang dimulai pada 24 Februari 2024. Fase ini merupakan persiapan untuk memasuki Stage 1 – Pembelajaran Coding & Programming. Pada fase ini SIC akan menggelar kegiatan perkenalan/sosialisasi program berupa penjelasan mengenai program SIC dan tujuannya, materi apa saja yang akan dipelajari, panduan mengerjakan pre-test, peraturan, cara menggunakan Learning Management System (LMS), dan jadwal belajar.
Pada akhir Stage 1, para peserta akan dibagi-bagi per kelompok dengan jumlah masing-masing kelompok adalah empat peserta. Untuk peserta SMA dan setara pengelompokan sudah dilakukan di awal registrasi, sementara untuk peserta mahasiswa, kelompok akan dibagi berdasarkan jumlah anggota.
Bagi peserta dari SMA setara akan didampingi oleh guru pendamping. Untuk mahasiswa bisa melaporkan project-nya secara berkala kepada dosen secara mandiri. Semua peserta  sebelum mengikuti program harus mengerjakan pre-test yang digelar pada 24-29 Februari 2024.
Lalu pada 1 Maret 2024, SIC akan memasuki fase on boarding. Pada fase ini peserta wajib mengumpulkan pre-test setelah itu mendengarkan penjelasan untuk mempersiapkan kelas pertama. Dilanjutkan perkenalan dengan para mentor dan mereka dapat mempertanyakan hal-hal yang terkait persiapan pembelajaran sebelum pelaksanaan kelas pertama tanggal 2 Maret 2024
Sebagi info tambahan Program SIC diselenggarakan hampir di seluruh dunia dan sejak tahun 2019 program ini hadir di Indonesia untuk memberikan pelatihan digital bagi generasi masa depan.