GadgetSquad.id – Saat ini sedang marak penipuan online dengan modus lewat file APK. Penipuan ini belakangan banyak terjadi dan menimbulkan berbagai kerugian keuangan, seperti terkurasnya uang di rekening di aplikasi bank, hilangnya saldo uang elektronik di berbagai akun platform online dan lainnya.

Tips hindari Penipuan Online (1)

Menurut Bank Indonesia (BI) lewat situs resminya, modus penipuan online baru ini akan mencuri informasi dan data pribadi, sehingga penting bagi masyarakat untuk selalu waspada. Biasanya modus penipuan online ini dilakukan melalui pesan undangan pernikahan, info kurir paket dan lainnya.

Penipuan online tersebut dilakukan oleh pelaku dengan cara mengirim file APK ke calon korban melalui pesan singkat. Setelah file APK tersebut diklik dan diunduh dan diberi izin akses, pelaku bisa mencuri data rahasia dari handphone calon korban, seperti foto, video, SMS, akses akun m-banking dan lain-lain.

Tips Hindari Penipuan Online Modus File APK

Melihat maraknya penipuan online hal ini, Direktur Corporate Affairs Tokopedia, Nuraini Razak, memberikan setidaknya ada 5 tips yang bisa dilakukan agar terhindar dari penipuan online lewat pengiriman file APK, yaitu : 

  • Jangan asal klik link atau download file APK

Saat menerima pesan berisi file APK dari nomor tidak dikenal (misalnya berupa undangan pernikahan digital, tagihan, resi pengiriman dan sebagainya) lewat pesan singkat, jangan asal mengeklik atau mengunduh file tersebut. 

“Jika pengguna terlanjur mengeklik atau download file APK ilegal, segera kembalikan handphone ke setelan pabrik (reset factory). Ubah seluruh data di semua akun aplikasi yang menyimpan data pribadi, seperti nomor handphone, e-mail, password dan PIN, di aplikasi perbankan dan yang berkaitan dengan transaksi digital lainnya, seperti Tokopedia,” saran Nuraini.

 

  • Konfirmasi ulang dan laporkan informasi mencurigakan

Selalu lakukan konfirmasi ulang ke pihak terpercaya atau resmi, saat menerima pesan mencurigakan atau file APK dari pihak yang mengaku sebagai kerabat dekat atau instansi lain.

Tokopedia sendiri selalu menyampaikan informasi tentang promo, undian dan informasi lainnya melalui kanal resmi, seperti situs web www.tokopedia.com, blog www.tokopedia.com/blog, media sosial yang terverifikasi, serta email dengan domain @tokopedia.com.

“Harap waspada jika menerima email dan/atau file APK dengan domain lain, seperti @tokopedia.co.id, @gmail.com dan lain-lain, karena itu pasti bukan dari Tokopedia. Apabila menerima pesan dengan file APK yang mengatasnamakan Tokopedia namun mencurigakan, segera lapor lewat layanan 24/7 Tokopedia Care atau www.tokopedia.com/help,” kata Nuraini.

 

Baca juga : Awas! Tren di TikTok Ini Ternyata Penipuan Online

 

  • Aktifkan fitur keamanan dan rutin ganti password

Lakukan update sistem operasi, aplikasi dan software pada handphone secara berkala guna meningkatkan keamanan perangkat. Selain itu juga dianjurkan rutin mengganti password di seluruh akun, termasuk aplikasi perbankan dan yang berkaitan dengan transaksi digital lainnya, seperti Tokopedia. Hindari menggunakan password yang sama antar akun. Saat mengganti password, jangan pernah sebar kode OTP atau password ke orang lain untuk menghindari kebocoran akun.

“Saat bertransaksi online, aktifkan fitur keamanan akun di aplikasi-aplikasi terkait. Di Tokopedia misalnya, masyarakat bisa mengaktifkan berbagai fitur keamanan yang ada, salah satunya PIN Tokopedia,” ujar Nuraini. Informasi lengkap terkait fitur keamanan lain yang ada di Tokopedia tersedia di tautan berikut.

 

  • Hindari bertransaksi di luar platform resmi

Platform marketplace menggunakan sistem rekening bersama (rekber) untuk melindungi pengguna ketika bertransaksi secara online. Sistem ini membuat uang pembeli hanya akan diteruskan ke penjual jika produk sudah diterima oleh pembeli sesuai pesanan.

“Pastikan proses transaksi jual-beli online selalu dilakukan di dalam platform resmi, seperti Tokopedia. Jika ada pihak yang meminta melanjutkan komunikasi atau bertransaksi di luar platform resmi, segera lapor melalui customer service instansi yang bersangkutan. Di Tokopedia, pengguna bisa lapor lewat pusat bantuan Tokopedia Care,” saran Nuraini. 

 

  • Jangan bagi data pribadi di media sosial

Hindari memberikan informasi pribadi melalui media sosial–mulai dari nomor handphone, alamat rumah, nama lengkap ibu, nomor rekening bank, NIK, KK dan data pribadi lainnya–karena berpotensi menimbulkan kebocoran atau pencurian data.

“Tokopedia bersama pemerintah dan mitra strategis lain bekerja sama dalam meningkatkan literasi digital masyarakat, seperti modul literasi mengenai perlindungan data pribadi di ruang online. Modul ini bisa diakses siapa pun secara gratis melalui halaman khusus Tokopedia Care,” jelas Nuraini.