GadgetSquad.id – Intel berencana menginvestasikan lebih dari US$ 7 miliar (Rp 100,5 triliun) untuk membangun pabrik pengepakan dan pengujian chip baru di Malaysia. Bos perusahaan, Pat Gelsinger, menjelaskan bahwa pihaknya ingin memperluas produksi di negara itu menyusul kekurangan semikonduktor global. 

Fasilitas pengemasan canggih baru di Malaysia diharapkan mulai berproduksi pada 2024. Selain itu, investasi juga diharapkan dapat menciptakan lebih dari 4.000 pekerjaan Intel dan lebih dari 5.000 pekerjaan konstruksi di negara itu.

Kekurangan global chip semikonduktor, yang sebagian disebabkan oleh permintaan elektronik yang dipicu pandemi dan gangguan dalam rantai pasokan telah membuat pembuat mobil memangkas produksi. Termasuk berdampak pada penundaan pengiriman smartphone di perusahaan, seperti Apple.

Industri perakitan chip Malaysia, yang menyumbang lebih dari sepersepuluh dari perdagangan global senilai lebih dari $US 20 miliar, telah memperingatkan bahwa kelangkaan akan berlangsung setidaknya dua tahun. Gelsinger mengatakan dia memperkirakan kekurangan chip akan bertahan hingga 2023. 

Intel berharap untuk mengumumkan lokasi berikutnya di Amerika Serikat dan Eropa awal tahun depan. Dan perusahaan juga akan membuka fasilitas produksi pertamanya di luar Amerika di lokasi perakitan seluas 5 hektar di negara bagian Penang, Malaysia pada tahun 1972.

Pada tahun 1975, Intel mempekerjakan sekitar 1.000 orang dan telah menjadi bagian penting dari rantai manufaktur perusahaan. Bulan lalu, Amerika dan Malaysia mengatakan mereka berencana untuk menandatangani kesepakatan pada awal tahun depan untuk meningkatkan transparansi, ketahanan dan keamanan dalam rantai pasokan sektor semikonduktor dan manufaktur.